Kera liar turun dari Gunung Merapi di Boyolali, Jateng (Foto: iNews/Tata Rahmanta)

SLEMAN, iNews.id – Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) meminta masyarakat untuk tidak menangkap satwa liar yang ada di kawasan Gunung Merapi. Kerap satwa-satwa ini turun gunung ketika kondisi Merapi akan erupsi.

“Kami minta masyaraka untuk tidak menangkap satwa yang turun,” kata Kepala Balai TNGM Pujiati, kepada wartawan, Jumat (27/11/2020).

Status Gunung Merapi sejak 5 November lalu, sudah masuk dalam level siaga. Aktivitas gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan DIY ini juga terus meningkat. Masyarakat di Dusun Pajegan, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten juga telah menemukan satwa jenis lutung yang turun.

Pujiati mengatakan, TNGM sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lereng Merapi terkait keberadaan satwa liar ini. Sangat mungkin dalam kondisi erupsi satwa ini akan turun sampai di permukiman penduduk.

“Kami sduah sosialisasi ke masyarakat dan mereka yang tinggal di lereng Merapi sudah sangat paham,” katanya.

Jika ada satwa yang turun ke permukiman, warga diminta untuk melapor kepada petugas. Selain tidak boleh ditangkap satwa ini juga tidak boleh diganggu.

Saat ini TBGM telah melakukan monitoring terhadap populasi lutung (Trachypithecus Auratus) sejak bulan Oktober lalu. Monitoring dilakukan di Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Kemalang di Klaten dan RPTN Musuk Cepogo di Boyolali.

Di RPTN Kemalang, populasi lutung sekitar 19 ekor dan banyak dijumpai di zona rimba atau sekitar 4 kilometer dari puncak Merapi). Sedangkan di RPTN Musuk Cepogo lutung dijumpai di zona inti dan zona rimba sekitar 3-3,5 kilometer dari puncak dengan populasi 60 ekor.

“Kalau kera di Kaliurang turun karena memang di bawah ada warung,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network