KABUL, iNews.id - Milisi Taliban makin mendekati Kabul. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Amerika Serikat (AS) meminta semua warganya meninggalkan Afghanistan setelah kelompok Taliban merebut kota demi kota.
AS juga mengerahkan sekitar 3.000 pasukan ke Afghanistan untuk mengevakuasi warganya.
Taliban merebut beberapa kota lagi dalam 2 hari terakhir, termasuk terbesar kedua Kandahar serta Herat yang berbatasan dengan Iran.
Departemen Pertahanan AS menyatakan, sebagian dari dua batalion Marinir dan satu batalion infanteri telah tiba di Kabul pada Sabtu (14/8/2021). Sisanya menyusul paling lambat pada Minggu malam.
"Mereka telah tiba, kedatangan mereka akan berlanjut sampai besok," kata seorang pejabat AS, dikutip dari Reuters.
Bukan hanya itu, sebuah tim tempur brigade infanteri akan diberangkatkan dari Fort Bragg, Carolina Utara, menuju Kuwait, untuk bertindak sebagai pasukan reaksi cepat jika situasi keamanan di Kabul menjadi tak terkendali.
Inggris dan beberapa negara juga mengirim pasukan untuk mengevakuasi warga mereka dari Kabul, sebagai antisipasi juga ibu kota jatuh ke tangan Taliban. Beberapa kedutaan besar bahkan mulai memusnahkan atau membakar dokumen sensitif sebelum mereka dievakuasi.
Jatuhnya Kandahar, kota pusat perekonomian di selatan negara itu, ke tangan Taliban merupakan pukulan berat bagi pemerintahan Presiden Asraf Ghani.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan ada kekhawatiran Taliban bisa menjangkau Kabul dalam beberapa hari.
"Kabul untuk saat ini belum sampai pada ancaman, tapi jelas jika Anda melihat apa yang telah dilakukan Taliban, mereka mencoba mengisolasi Kabul," kata Juru Bicara Pentagon, John Kirby.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait