Warga dibantu tim pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang membakar puluhan hektare hutan rakyat di Kulonprogo, DIY, Selasa (28/8/2018). (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id - Kebakaran hutan kembali terjadi di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (28/8/2018) sore. Api membakar hutan rakyat milik warga di Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, dengan luas mencapai lebih dari 20 hektare (ha). Hingga kini, api belum sepenuhnya bisa dipadamkam karena lokasi yang sulit dijangkau.

Tidak ada yang tahu pasti penyebab kebakaran hutan rakyat tersebut. Namun dari informasi di lapangan, titik api berasal dari hutan yang berada di tepi jalan. Kemungkinan api berasal dari puntung rokok yang dibuang warga ketika melintas. "Dari warga katanya titik api pertama justru di pinggir jalan di sekitar tanjakan di Dukuh Ngaren," kata Kepala Desa Banjarasri, Edi Rianto, Selasa (28/8/2018).

Lantaran musim kemarau api dalam sekejap langsung membakar puluhan hektare hutan rakyat. Sebab lokasi ini banyak tanaman yang meranggas sehinga daun yang sudah kering banyak berserakan di lokasi kebakaran. Tiupan angin yang kencang menjadikan api semakin meluas.

Begitu mendapatkan laporan dari warga, Edi langsung menuju ke lokasi. Saat itu api sudah merembet dan membakar lahan hingga lebih dari 500 meter. Lokasi hutan yang berada di perbukitan menyulitkan proses pemadaman. "Di Ngaren sudah lebih dari 2 hektare. Lokasinya sulit dijangkau berupa tanjakan di perbukitan," tandasnya.

Kebakaran hutan ini sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo. Mobil pemadam kebakaran juga sudah dikerahkan ke lokasi, namun tetap sulit memadamkan api yang terus meluas. "Mobil pemadam tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran. Terpaksa kita padamkan dengan cara manual dibantu relawan," ujar Edi.

Dia mengatakan, upaya yang dilakukan warga adalah dengan mengisolasi api. Sejumlah titik dibuat jarak agar api tidak merembet, apalagi ketinggian daunan kering mencapai beberapa centimeter.

Salah seorang warga, Samingin, mengatakan wilayahnya menjadi salah satu lokasi rawan kebakaran saat musim kemarau. Tahun lalu juga terjadi kasus serupa dan membakar belasan hektare. Warga tidak bisa memastikan penyebab kebakaran. Namun saat musim kemarau tanaman kering dan semua daun jatuh karena meranggas. "Tahun lalu di wilayah sini juga ada, lokasinya memang sulit dijangkau pemadam," ucapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Ariadi mengatakan luas lahan yang terbakar sudah sekitar 20 ha. BPBD sebenarnya sudah menyiagakan mobil pemadam kebakaran. Namun jangkauan maksimal hanya 75 meter. Sedangkan lokasi berada di perbukitan yang tidak bisa dijangkau dengan kendaraan. "Satu-satunya memang dengan cara manual. Kita sudah koordinasi dengan warga dan relawan," katanya. 

Ariadi mengimbau warga untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan. Termasuk tidak membakar sampah di hutan.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network