JAKARTA, iNews.id – Gunung berapi paling aktif di Indonesia patut diwaspadai masyarakat terutama yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) karena sewaktu-waktu bisa meletus atau erupsi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki gunung berapi paling aktif di dunia. Hal ini karena Indonesia berada di antara tiga lempeng tektonik. Selain itu, Indonesia dilewati dua jalur pegunungan muda, yakni Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Indonesia juga merupakan jalur pertemuan dua lempeng benua yakni lempeng Benua Asia dan Lempeng Benua Australia. Apabila Kedua lempeng tersebut saling bergesekan, maka akan memicu proses tektonik pembentukan gunung berapi.
Dari data PVMBG, Indonesia memiliki gunung api terbanyak di dunia. Dari 127 gunung api aktif yang ada, baru 69 gunung yang terpantau dengan alat, khususnya peralatan seismik yang merupakan standar minimum.
Berikut deretan gunung berapi paling aktif di Indonesia :
1. Gunung Merapi
Gunung berapi paling aktif di Indonesia yang pertama ialah Gunung Merapi. Gunung Merapi memiliki ketinggian 2.930 mdpl. Gunung Merapi terletak di dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Secara administrasi, Gunung Merapi berada di 4 Kabupaten, yakni lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, DIY. sisi barat masuk Kabupaten Magelang, sisi utara dan timur Kabupaten Boyolali dan sisi tenggara masuk Kabupaten Klaten.
Sejak tahun 1548, Gunung Merapi telah meletus sebanyak 68 kali. Pada tahun 1872, Merapi mengalami letusan yang berlangsung selama 120 jam tanpa henti. Letusan Merapi dengan korban jiwa terbanyak terjadi pada tahun 1930. Saat itu letusan Merapi menewaskan 1.367 penduduk.
Pada 2010 lalu, Gunung Merapi meletus. Tercatat 353 orang meninggal termasuk sang juru kunci Mbah Maridjan. Hingga kini, Merapi tak pernah ingkar janji dan masih mengeluarkan awan panas disertai luncuran lava pijar meski dalam radius kecil.
2. Gunung Semeru
Gunung berapi paling aktif di Indonesia berikutnya ada Gunung Semeru. Gunung paling tinggi di Pulau Jawa ini berlokasi di Malang dan Lumajang, Jawa Timur dan terkenal dengan Puncak Mahameru.
Pada 2021 lalu, Semeru mengalami letusan dan menyebabkan 14 orang meninggal dunia.
3. Gunung Kelud
Gunung berapi paling aktif di Indonesia selanjutnya yaitu Gunung Kelud. Gunung ini memiliki ketinggian 1.731 mdpl. Gunung Kelud
berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang. Kira-kira 35 km sebelah timur pusat Kota Kediri dan 25 km sebelah utara pusat Kota Blitar.
Sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah menewaskan kurang lebih 15.000 jiwa. Letusan Kelud paling banyak menelan korban terjadi pada tahun 1586 yakni sekitar 10.000 jiwa korban meninggal.
Pada tahun 1919, Gunung Kelud mengalami letusan dan menyebabkan 15.000 hektar lahan produktif rusak karena aliran laharnya. Letusan tersebut juga merenggut kurang lebih 5.160 jiwa penduduk.
Pada 13 Februari 2014, gunung tersebut meletus dan melontarkan material vulkanik sampai menutupi hampir seluruh Pulau Jawa. Letusan Gunung Kelud pada 2014 dianggap lebih dahsyat daripada letusan tahun 1990.
Gunung Kelud mengeluarkan letusan eksplosif berupa aliran magma yang menyebabkan hujan krikil yang cukup lebat dirasakan masyarakat di wilayah Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur, hingga Kota Pare, Kediri. Suara letusannya diketahui terdengar sampai Kota Surabaya, Solo, Yogyakarta, bahkan Purbalingga di Jawa Tengah.
4. Gunung Anak Krakatau
Di antara gunung berapi paling aktif di Indonesia lainnya, Gunung Anak Krakatau menjadi salah satu gunung berapi yang cukup banyak dikenal, baik masyarakat Indonesia bahkan hingga masyarakat mancanegara.
Hal ini dikarenakan letusan Gunung Krakatau pada tanggal 24 Agustus 1883 yang lalu menyebabkan korban meninggal mencapai 36.417 jiwa dan menyebabkan beberapa wilayah mengalami kegelapan.
Pada 1927 Gunung Krakatau juga mengalami letusan yang terjadi di bawah laut dan menyebabkan kemunculan Gunung Anak Krakatau. Gunung Anak Krakatau terletak di Selat Sunda yaitu di antara pulau Sumatera dan pulau Jawa. Gunung Anak Krakatau memiliki ketinggian 110 meter dari permukaan laut.
Pada 23 Desember 2018, Gunung Anak Krakatau meletus hingga menimbulkan tsunami besar di Selat Sunda akibat longsoran tubuh gunung tersebut. Bencana itu mengakibatkan 429 orang tewas, 7.202 luka-luka dan 23 orang hilang.
5. Gunung Sinabung
Gunung Sinabung merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia yang berada di dataran tinggi Karo, Sumatera Utara. Gunung Sinabung memiliki ketinggian 2.460 meter dari permukaan laut.
Gunung Sinabung dalam beberapa tahun terakhir kerap sekali mengalami erupsi. Gunung Sinabung kembali meletus lagi pada tahun 2010. Dan yang terbaru Gunung Sinabung mengalami erupsi pada pada 29 Juli 2021.
6. Gunung Bromo
Gunung Bromo atau dalam bahasa Tengger dieja 'Brama' juga disebut Kaldera Tengger merupakan sebuah gunung berapi paling aktif di Indonesia yang berada di Jawa Timur.
Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.
Gunung Bromo mengalami erupsi pertama yang tercatat dalam sejarah pada tahun 1775. Pada tahun 1974, Gunung Bromo kembali mengalami erupsi yang sangat dahsyat hingga menelan banyak korban jiwa.
7. Gunung Slamet
Gunung Slamet merupakan gunung api strato berbentuk kerucut dengan tinggi puncak 3.432 mdpl. Gunung Slamet dikeliling 5 kabupaten yakni, Tegal, Brebes, Pemalang, Purbalingga, dan Banyumas.
Gunung Slamet tercatat telah meletus sebanyak 43 kali dari 1772 sampai 2009. Namun, belum ada laporan korban jiwa akibat letusan tersebut. Gunung Slamet sempat meletus pada 2019 dengan mengeluarkan lava pijar. Status Gunung Slamet kini masih waspada.
8. Gunung Raung
Gunung berapi paling aktif di Indonesia lainnya yakni, Gunung Raung yang berada di Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso.
Sejak 2021 hingga 2022, Gunung Raung beberapa kali mengalami erupsi hingga mengakibatkan hujan abu di beberapa desa.
Gunung Raung merupakan salah satu gunung api aktif yang memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung Raung ini memiliki empat puncak, yaitu Puncak 17 (3.159 mdpl), Puncak Tusuk Gigi (3.300 mdpl), Puncak Bendera, dan Puncak Sejati (3.344 mdpl).
Gunung Raung ini pertama kali meletus pada tahun 1586. Setelah itu, tercatat Gunung Raung mengalami letusan hingga puluhan kali dengan kekuatan letusan yang beragam. Data yang dilansir dari vsi.esdm.go.id, setidaknya tercatat ada 40 lebih letusan di Gunung Raung dari tahun 1586 hingga sekarang.
9. Gunung Soputan
Di wilayah Timur Indonesia, tepatnya di Sulawesi, juga terdapat gunung berapi yang masih aktif. Gunung berapi tersebut memiliki nama Gunung Soputan. Gunung ini berada di wilayah provinsi Sulawesi Utara. Ketinggian dari Gunung Soputan adalah 1.784 mdpl.
Gunung Soputan tercatat pertama kali mengalami erupsi pada tahun 1785. Pada tahun 1982 Gunung Soputan kembali mengalami erupsi dahsyat yang menyebabkan menyebabkan hujan abu vulkanik karena debu panas disertai api yang terlempar setinggi kurang lebih 4.000 meter.
Gunung Soputan terakhir kali erupsi pada tahun 2016. Saat itu Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Tenggara terkena dampak dari hujan abu vulkanik.
10. Gunung Ibu
Gunung Ibu yang berlokasi di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara (Malut), merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Gunung tersebut hingga kini masih berstatus Waspada.
Dalam beberapa bulan terakhir, tepatnya sejak Januari hingga Agustus 2022 ini, Gunung Ibu terus erupsi.
Gunung Ibu yang memiliki ketinggian 1.325 mdpl tercatat pertama kali erupsi pada 1911. Namun, saat itu belum ada catatan resmi dampak yang ditimbulkan akibat letusan tersebut.
11. Gunung Ile Lewotolok
Gunung berapi paling aktif di Indonesia berikutnya ada Gunung Ile Ape Liwetolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sejarah letusan Gunung Lewotolo tercatat sejak 1660, 1819, dan 1849.
Pada tanggal 5 dan 6 Oktober 1852 terjadi letusan yang merusak daerah sekitarnya dan memunculkan kawah baru dan ladang solfatara di sisi timur-tenggara. Dalam tiga tahun terakhir, Gunung Ile Lewotolok kembali erupsi mulai 2020 hingga 2022.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait