YOGYAKARTA, iNews.id – Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) mengalami tiga kali gempa guguran pada Selasa (23/4/2019). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, tiga gempa guguran yang terekam terjadi sejak pukul 00.00 sampai 06.00 WIB. Amplitudo-nya mencapai 4-20 mm dan berlangsung selama 27.72 hingga 35.12 detik.
Selain gempa guguran, BPPTKG juga mencatat satu kali gempa embusan dengan amplitudo 15 mm dan durasi 41.36 detik. Sementara hasil pengamatan visual menunjukkan adanya asap berwarna putih dengan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.
Terpantau angin pada gunung api teraktif di Indonesia itu bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut dan selatan dengan suhu udara 16-21,5 derajat Celsius. Kelembaban udara 49-84 persen dan tekanan udara 627,3 sampai 706,9 mmHg.
Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
“Kami minta warga tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi dan mengimbau mereka yang tinggal di sekitar kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan karena jarak luncur awan panas guguran Merapi semakin jauh,” ujarnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait