SLEMAN, iNews.id - Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jawa Tengah terus memuntahkan lava pijar. Saat ini lava pijar yang keluar dari puncak Gunung Merapi cenderung mengarah ke barat daya yaitu ke Sungai Bebeng.
Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santosa mengatakan, Gunung Merapi statusnya masih Level 3 atau Siaga. Meski tidak terpantau adanya wedus gembel, namun guguran lava pijar terus terjadi.
"Aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. Makanya levelnya masih siaga," kata dia, Kamis (30/3/2023)
Agus menyebut sepanjang hari Rabu (29/3/2023) kemarin cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 14-19 derajat celsius, kelembaban udara 68-79.2 persen dan tekanan udara 835.4-920.6 mmHg.
Secara visual Gunung Merapi terlihat jelas, dengan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-40 m di atas puncak kawah. Teramati 29 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya. "Jarak luncurnya kali ini paling jauh 1.800 meter," ucapnya.
Agus mengatakan aktivitas lain yang termatai adalah 36 kali gempa guguran dengan Amplitudo 3-29 mm dan berdurasi 23.9-194.3 detik. Kemudian 2 kali gempa hybrid/fase Banyak dengan amplitudo 3 mm berdurasi : 5.9-7.2 detik.
Menurut BPPTKG potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,"ujarnya.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga harus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait