YOGYAKARTA, iNews.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 17 kali guguran lava di Gunung Merapi, Jarak luncuran mencapai 1,5 kilometer ke arah barat daya atau ke arah Kali Sat, Putih dan Bebeng.
“Teramatai 17 kali guguran lava ke arah barta daya atau Kali Sat/Putih, dan Bebeng dengan jarak luncuran maksimal 1.500 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/11/2023).
Dari pengamatan meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16,3-20 derajat Celsius dengan kelembaban udara 67-97 persen dan tekanan udara 873,9-949,8 mmHg.
Secara visual gunung jelas terlihat dengan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
BPPTKG juga mencatat terjadi 30 kali gempa guguran dengan Amplitudo 3-21 mm, durasi 33,04-151,6 detik. Sedangkan gempa hybrid atau fase banyak 51 kali dengan amplitudo 3-10 mm, S-P 0,5-1 detik, durasi 6,84-11,04 detik.
“Gunung Merapi tetap berada di level III atau siaga,” katanya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait