SLEMAN, iNews.id - Kraton Yogyakarta menggelar upacara adat Labuhan Merapi, Senin (15/3/2021) pagi. Upacara dipimpin langsung Juru Kunci Merapi Wedono Suraksohargo Asihono.
Pantauan iNews, prosesi labuhan dimulai dari Pendopo Kinahrejo di Petilasan Mbah Maridjan. Abdi dalem Kraton yang mengikuti upacara adat ini dibatasi hanya 30 orang karena masih dalam masa pandemi Covid-19 dan pertimbangan status Gunung Merapi Level III Siaga.
Mereka tampak membawa ubo rampe atau perlengkapan labuhan, kemudian berjalan kaki menuju alas bedengan yang menjadi tempat prosesi upacara dilaksanakan. Hutan bedengan berada di bawah pos dua atau Pintu Gerbang Srimanganti yang merupakan gerbang Merapi.
Kawasan tersebut berjarak sekitar 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Butuh waktu sekitar satu jam untuk mencapai Sri Manganti di Gunung Merapi.
"Prosesi labuhan ini sama dengan tahun lalu tidak ada perubahan. Hanya karena sekarang masa pandemi maka dibatasi," ujar Wedono, Senin (15/3/2021).
Diketahui, status Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III. Warga diminta menjauhi radius bahaya 5 kilometer dari puncak gunung. Berdasarkan data dan laporan BPPTKG Yogyakarta, sejak pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB pagi tadi, tercatat ada 8 kali guguran lava pijar Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah Barat Daya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait