GUNUNGKIDUL, iNews.id - Pemkab Gunungkidul mengizinkan pembelajaran tatap muka digelar secara terbatas. Ini seiring terus meburunnya kasus Covid-19 di wilayah paling timur DIY ini.
"Instruksi Bupati Gunungkidul sudah memberikan lampu hijau pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas. Saat ini kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan lembaga lainnya melakukan percepatan vaksinasi terhadap remaja atau pelajar," kata Plt Kepala Disdikpora Gunungkidul Ali Ridlo, Jumat (10/9/2021).
Dikatakan, capaian vaksinasi pelajar di Gunungkidul masih dibahwa 75 persen, karena ada beberapa remaja/pelajar yang tidak mau divaksin. Pemkab Gunungkidul memprioritaskan vaksinasi bagi remaja atau pelajar untuk mendukung PTM.
"Kami berharap para pelajar di kelompok usia tersebut bersedia mengikuti vaksinasi di tempat-tempat yang sudah disediakan. Sampai saat ini, masih ada sejumlah pelajar yang enggan divaksin meski sudah terdaftar sebagai penerima. Akibatnya capaian vaksinasi bagi pelajar perlu ditingkatkan lagi," katanya.
Ali mengakui bila diberlakukan PTM, ada kebijkan sendiri bagi siswa yang belum divaksin, yakni melalui pembelajaran jarak jauh. Nantinya mekanisme dan prosedurnya diatur oleh pihak sekolah.
"Pelajar yang belum divaksin bisa diatur apakah tetap pembelajaran jarak jauh atau boleh ke sekolah namun dengan protokol kesehatan ketat," katanya.
Selain itu, dia memastikan seluruh guru atau tenaga pendidik di Gunungkidul sudah divaksin. "Adapun berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan, semua guru yang sudah terdata kini sudah menerima vaksin Covid-19," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan capaian vaksinasi Covid-19 bagi remaja, termasuk pelajar sudah mencapai 71,89 persen dari 59.143 sasaran. Adapun capaian tersebut merupakan dosis pertama dengan vaksin Sinovac. Sedangkan untuk dosis kedua bagi kelompok remaja baru mencapai 7,67 persen.
"Kami memprioritasan vaksinasi bagi pelajar untuk mendukung pelaksanaan PTM," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait