Pekerja menata telur untuk dikirim ke pasar. Peternah ayam petelur di Bantul merugi karena harganya Rp16.000. (Foto: istimewa)

BANTUL, iNews.idHarga telur ayam di Kabupaten Bantul anjlog di kisaran Rp14.000- Rp16.000. Sejumlah peternak merugi lantaran harga jual dengan biaya produksi tidak sebanding. 

Penurunan harga turun telah dirasakan peternak ketika memasuki bulan Muharram tiba. Saat itu harga telur berada di kisaran Rp20.000-an per kilogramanya, dan mulai bergerak turun. Hampir sebulan kondisi harga telur tidak kunjung membaik dan sempat menyentuh angka Rp14.000 per kilogramnya. 

Saat ini harga di pasaran mulai membaik dengan harga Rp16.000 per kilogram. Hanya saja harga ini tidak bisa menolong peternak. Mereka tetap merugi karena biaya produksi per kilogramnya setara dengan Rp19.000 per kilogram. 

“Dengan harga Rp16.000 kami sebenarnya masih merugi, biaya produksi setara dengan Rp19.000,” kata Teni Ermawanto, peternak telur yang ada di Sanden, Bantul. 

Peternak mengaku tidak tahu penyebab turunnya harga jual telur ini. Mereka hanya bisa pasrah dan menerima risiko usaha. Diyakini menurunnya harga ini karena permintaan pasar menurun. Semenjak PPKM semua akses terbatas, dan jarang orang menggelar hajatan. 

“Kapasitas kendang yang saya miliki bisa 10.000 ekor tetapi sejak PPKM hanya saja isi 2.000,” katanya.

Selain permintaan pasar rendah, biaya pakan juga meningkat khususnya pakan konsetrat. Sedangkan ayam petelur praktis hanya menggunakan pakan pabrikan.
 
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Pangan Peternakan dan Perikanan, Bantul, Joko Waluyo mengatakan, jatuhnya harga telur terjadi secara nasional dan tidak hanya terjadi di Bantul. Hal ini diyakini karena dampak dari kebijakan PPKM Level 4 dan Level 3 yang diterapkan di Jawa dan Bali.

Kondisi ini menyebabkan petani terpuruk lantaran merugi. Harga jual tidak sebanding dengan ongkos produksi sehingga petani harus menombok. 

“Kalau daerah sulit mengintervensi mekanisme pasar, yang bisa hanya pemerintah pusat agar petani tidak merugi,” kataya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network