YOGYAKARTA, iNews.id - Indeks kerawanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam Pemilu 2019 masuk dalam skala nomor dua. Artinya banyak potensi konflik dan keributan yang bisa terjadi di kota ini. "Iya, indeks kerawanan DIY memang nomor dua," kata Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri, disela kunjungan presiden di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta Jumat (28/9/2018).
Atas kondisi itulah, Polda DIY melakukan persiapan lebih matang. Semua anggota harus sigap dan tidak boleh lengah. Mereka harus tanggap dalam menghadapi kondisi di lapangan. Termasuk peran intelegen dalam mensikapi setiap perkembangan dan dinamika di tengah masyarakat. "Kita sudah siapkan agar semuanya lebih baik," tandas Kapolda.
Disinggung adanya beberapa titik rawan, Kapolda melihat masih dalam indikator. Hal itu mendasari pada hasil pemilu sebelumnya. "Kita siapkan pengamanan khusus, tidak hanya di Kota (Yoggyakarta) dan Gunungkidul. Semua wilayah kita tangani," katanya.
Seperti pada pemilu tahun-tahun sebelumnya, potensi kerawanan biasanya terjadi di wilayah Kota Yogyakarta dan Gunungkidul. "Ada beberapa titik rawan konflik masyarakat yang identik dengan pilihan politik," ucap Kapolda.
Masuknya DIY sebagai daerah dengan indeks kerawanan tertinggi kedua pada Pemilu 2019 itu diungkapkan Bawaslu Pusat. DIY memiliki indeks 52,14 persen berada di bawah Papua dengan indeks 52,83 persen. Indeks tersebut berdasarkan konteks sosial politik, penyelenggaraan pemilu yang bebas dan adil, kontestasi serta partisipasi.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait