Warga melewati poster sosialisi mengenai virus corona. (Foto: Antara)

YOGYAKARTA, iNews.id - Penularan Covid-19 di DIY dikategorikan menjadi tiga klaster. Salah satu klaster terbesar yakni kegiatan keagamaan jemaah tabligh di Jakarta dan jemaat Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat di Bogor.

“Saat ini ada tiga klaster besar ini terkait dengan kegiatan keagamaan yakni dua klaster terkait anggota jemaah tabligh dan satu klaster terkait jemaat Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB).” kata Anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Riris Andono Ahmad dikutip website resmi Pemda DIY, Minggu (3/5/2020).

Riris menjelaskan, terbentuknya klaster jemaah tabligh di DIY berawal dari adanya dua warga yang mengikuti kegiatan jemaah tabligh di Jakarta. Setelah mengikuti kegiatan di Jakarta, keduanya kemudian pulang ke DIY secara bersama-sama. Satu jmaah pulang ke Kabupaten Sleman, sementara satu jemaah pulang ke Kabupaten Gunungkidul. Keduanya membentuk klaster penularan di wilayah masing-masing.

Untuk klaster Sleman, selanjutnya ada sekitar 24 orang yang teridentifikasi Covid-19 sedangkan untuk klaster Gunungkidul terdapat 20 orang. Adapun angka ini didapat berdasarkan penyelidikan epidemiologi dan penelusuran kontak yang bersangkutan.

Dari 24 orang yang ada di klaster Sleman, 14 orang diantaranya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan laboratorium dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Sementara itu, 10 orang lainnya diduga positif Covid-19 berdasarkan hasil Rapid Diagnostic Test (RDT) atau tes cepat.

"Penularan di klaster jemaah tabligh di Sleman ini sudah mencapai generasi ketiga," kata Riris yang juga salah satu pakar epidemiologi UGM ini.

Di satu sisi, jumlah 20 orang di klaster Gunungkidul terdiri atas 6 orang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan tes PCR, 1 orang pasien dalam pengawasan (PDP), dan 13 orang diduga positif Covid-19 berdasarkan hasil RDT. Adapun penularan Covid-19 di klaster ini sudah mencapai generasi kelima.

“Klaster di Gunungkidul ini bermula ketika satu jemaah yang dari Jakarta kemudian menularkan kepada satu orang PDP yang juga memiliki jejaring dengan banyak kasus lainnya. Satu orang PDP itu belum dites tapi sudah meninggal," ujar Riris.

Sementara, klaster GPIB berawal ketika ada tiga jemaat yang mengikuti pertemuan GPIB di Bogor, Jawa Barat. Tiga jemaat itu kemudian pulang ke DIY dan satu di antaranya mengikuti kegiatan di Semarang, Jawa Tengah. Selain itu, sebagian jemaat yang mengikuti kegiatan di Bogor itu kemudian juga mengikuti kegiatan di DIY.

Selanjutnya, dari klaster GPIB terdapat 2 orang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan PCR, 10 orang dinyatakan positif berdasar RDT, 3 orang berstatus PDP, dan 2 orang negatif berdasarkan RDT. Terdapat pula sejumlah orang yang belum menjalani tes. Apabila dijumlahkan, total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 DIY dari tiga klaster besar itu mencapai 22 orang.

“Penularan pada klaster ini telah sampai generasi ketiga,” ucapnya.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network