YOGYAKARTA, iNews.id – Pemerintah Provinis (Pemprov) DIY bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I untuk pengembangkan UMKM daerah. Hal ini untuk menjadikan usaha kerakayatan menjadi salah satu pilar ekonomi di DIY.
Kerja sama keduanya ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Dirut PT Angkasa Pura I Faik Fahmi di Ballroom Sahid Hotel, Yogyakarta, Senin (11/11/2019).
“UMKM menyerap terbesar tenaga kerja di samping memberi kontribusi bagi pendapatan domestik bruto,” ujar Sekda DIY Kadarmanto Baskara Aji.
Menurutnya, pada 2018 jumlah pelaku UMKM di DIY mencapai 259.581 usaha. Didominasi sektor mikro 141.991 usaha, kemudian sektor kecil 64.846 dan menengah 39.196 usaha.
Melalui kerja sama ini, diharapkan sektor UMKM memiliki peranan yang lebih besar. Pemerintah sudah kerap melakukan pembinaan dengan memuat kluster-kluster usaha. Namun hasilnya belum maksimal karena terkendala sertifikasi dan kompetensi.
“Dengan hadirnya galeri UMKM di Bandara YIA, bisa menjadi solusi akses pemasaran produk UMKM,” katanya.
Sementara Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, saat ini tradisi bisnis sudah mulai bergeser dari konvensional ke era digital. Perdagangan tidak hanya dilakukan tatap muka antara penjual dan pembeli.
“Karena itu harapan kami pemasaran di dunia maya bisa berkembang, termasuk meningkatkan ekspor unggulan,” ujar Sultan.
Diakuinya, maju dan mundurnya UMKM tergantung kemauan para pelaku usaha. Jika mereka mau tumbuh kreatif dan inovatif, tentu akan mengikuti pasar. Bahkan bisa naik kelas. Namun jika tidak, maka dapat tergerus perkembangan zaman.
“Dengan adanya fasilitasi jualan di bandara airport, maka nanti kami arahkan untuk pangsa ekspor,” ucapnya.
Sementara Dirut PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, keberadaan bandara harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya bagi perkembangan UMKM yang ada di DIY.
Dengan dibukanya Bandara YIA, pelaku UMKM bisa menikmati gerai yang sudah disiapkan di terminal domestik. “Areanya cukup luas dan bisa untuk menjual produk UMKM,” kata Fahmi.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait