YOGYAKARTA, iNews.id-Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat jumlah pengangguran di DIY per Februari 2023 sebanyak 79.000 orang lebih atau 3,48 persen. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan Februari tahun lalu yang masih di angka 83.000 orang lebih.
Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan, meski terjadi penurunan angka pengangguran, namun angka pengangguran di DIY lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19. Pada Februari 2020 lalu, angka pengangguran di DIY ada di level 3,38 persen atau sekitar 74.000 orang lebih.
"Jumlah dari tingkat pengangguran memang semakin membaik, tetapi masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelum pandemi," katanya, Sabtu (6/5/2023).
Dari sisi pendidikan Herum mengatakan bahwa, angka pengangguran justru lebih banyak dari lulusan perguruan tinggi. Jumlah pengangguran sarjana strata 1 (S1) mencapai angka 4,91 persen, jumlah ini juga lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya di angka 4,04 persen.
Posisi kedua diisi oleh jenjang SMA yakni sebesar 4,54 persen, kemudian SMK 3,93 persen. Disusul tamatan diploma sebesar 3,04 persen. Kemudian SD 3,02 persen dan terakhir tamatan SMP sebesar 2,16 persen.
Tingginya angka pengangguran di jenjang perguruan tinggi menurut Herum dikarenakan para lulusan sarjana lebih selektif dan pilih-pilih pekerjaan. Sedangkan untuk lulusan SMP ke bawah cenderung bersedia bekerja apa saja untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain itu, biasanya orang yang menempuh pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi berasal dari keluarga yang lebih mampu.
"Sehingga dia merasa tidak apa-apa menganggur dulu sambil mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan," katanya.
BPS juga mencatat separuh warga DIY bekerja pada sektor informal, yakni sebesar 58,53 persen atau 1 juta orang lebih. Sisanya baru bekerja pada sektor formal baik perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait