GUNUNGKIDUL, iNews.id - Kampung unik ada di dusun Wota Wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul viral di media sosial. Dusun yang terletak di aliran Sungai Bengawan Solo Purba ini terlambat menerima sinar matahari dan lebih cepat gelap.
Sinar matahari baru bisa menyinari kampung yang dihuni 500 jiwa ini sekitar pukul 08.00 WIB. Sedangkan pada pukul 15.00 WIB, kampung ini mulai gelap. Praktis kampung ini hanya merasakan terangnya siang hari selama tujuh jam.
Kondisi ini terjadi karena dusun ini diapit dua gunung di sisi barat dan timur. Akibatnya, saat matahari terbit, sinar matahari masih terhalang gunung. Begitu juga saat sore hari matahari akan terhalang gunung sehingga lebih cepat gelap.
“Katanya dulu merupakan aliran Sungai Bengawan Solo Purba yang kering dan berubah menjadi area persawahan dan permukiman,” kata dukuh Wota Wati, Roby Sugihastanto, Jumat (21/7/2023).
Kondisi geografisnya yang unik, tidak membuat warga resah. Ada sekitar 80 kepala keluarga yang terbagi menjadi 4 RT. Mereka sudah terbiasa dengan kondisi alam yang unik. Mayoritas warga menggantungkan hidup dari bertani dan ke ladang.
“Ini merupakan berkah bagi kami. Meski terlambat dapat sinar matahari tetapi kami sudah biasa,” katanya.
Tempat ini bisa dijangkau dengan jalur darat. Dari pusat Kota Yogyakarta butuh perjalanan sekitar 2-3 jam menempuh perjalanan sekitar 75 kilometer. Begitu masuk kampung ini akan terasa asri karena berupa kawasan hutan jati.
“Katanya ini akan dikembangkan menjadi destinasi wisata, semoga menjadi bekah bagi warga,” kata Tujiyono, salah seorang warga.
Setiap harinya warga beraktivitas normal seperti biasa. Tidak ada yang berbeda dengan kampung-kampung lain yang mendapatkan sinar matahari hingga 12 jam.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait