Monev duta perubahan BKKBN di Kulonprogo sekaligus sosialisasi program Bangga Kencana. (foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Kesadaran warga Kulonprogo untuk menjalankan protokol kesehatan masih tinggi. Dari sekitar 178.906 yang diberikan edukasi, 60,53 siap mendukung penerapan. Hanya saja ada ratusan warga yang menolak dan abai terhadap aturan ini.

Duta perubahan perilaku yang dibentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menunjuk 200 duta perubahan di Kulonprogo. Para generasi muda ini diminta mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan. 

Selama 14 hari, mereka diminta menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat dengan menyasar komunitas, kelompok maupun individu. Mereka mengajak untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. 

“Dari 200 duta perubahan ini telah mengedukasi kepada 178.906 orang,” kata Ketua Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Pencegahan Covid-19, Dwi Listyawardani di sela-sela monitoring dan evaluasi (Monev) program Duta Perubahan Perilaku Kulonprogo yang dibalut dengan sosialisasi program Bangga Kencana BKKBN Kulonprogo, Jumat (18/12/2020).

Duta pariwisata ini juga membuat laporan respon masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Hasilnya 108.284 orang atau sekitar 60,53 persen merespons positif dan bersedia melaksanakan protokol kesehatan. Selain itu ada 70.336 orang atau 39,31 persen menyatakan siap berkomitmen menjalankan prokes. Sisanya 286 orang atau sekitar 0,16 persen menolak prokes. 

“Yang menolak ini prosentasenya masih kecil. Data itu masih kami olah karena masuknya lewat aplikasi,” katanya.

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, setiap orang mestinya mendukung pelaksanaan protokol kesehatan. Namun masih ada sebagian kecil yang menolak dengan berbagai alasan. Mulai dari tidak pernah bersentuhan dengan orang luar, ataupun kondisi mereka yang cukup sehat. 

“Mereka yang menolak jangan dibiarkan, harus diberikan pendekatan agar mau melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.

Sementara itu Koordinator Duta Perubahan Perilaku Kulonprogo, Paulo Ngadi Cahyono mengatakan, kegiatan sosialisasi oleh duta perubahan ini kebanyakan dilakukan secara langsung. Rata-rata sosialisasi dilangsungkan di pasar tradisional, rumah warga, tempat ibadah dan fasilitas publik lainnya termasuk destinasi wisata.

“Ada yang terang-terangan menolak protokol tetapi jumlahnya kecil,” katanya. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network