Kasus Covid-19 di Sleman melonjak. Fasilitas kesehatan darurat penuh. (Foto Ilustrasi : Istimewa)

SLEMAN, iNews.id - Penambahan kasus Covid-19 di Sleman dalam beberapa hari ini menjadikan fasilitas kesehatan (faskes) darurat di Asrama Haji DIY dan Rusunawa Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman penuh. Dua fasilitas kesehatan untuk merawat pasien tanpa gejala dan gejala ringan ini tak mampu lagi menampung pasien baru.

Pemkab Sleman sendiri telah mengeluarkan surat keterangan No 011/9082 tertanggal 20 November 2020 yang menyatakan mulai 20 November 2020-30 November 2020 faskes daruat Covid-19 di Asrama Haji DIY dan Rusunawa Gemawang penuh, sehingga tidak bisa menerima pasien terkonfirmasi pasien Covid-19. Surat itu ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo.

Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo mengatakan jumlah ruang faskes darurat Covid-19 di Sleman, sebanyak 212 ruang terdiri dari 138 faskes darurat di Asrama Haji dan 78 di Rusunawa Gemawang.

Dari jumlah itu, di Asrama Haji tiggal 3 ruang dan di Rusunawa Gemawang tingga 1 ruang. Namun untuk fasilitas di dalamya rusak. Dengan kondisi ini dapat dikatakan sudah penuh. Sehingga sudah tidak bisa menampung pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan.

“Padahal sesuai aturan pasien tanpa gejala dan gejala ringan tidak bisa dirawat di rumah sakit rujukan. Sebab biaya untuk perwatan tidak bisa diklaim ke pusat. Sehingga hanya pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat yang bisa dirawat di rumah sakit rujukan,” kata Joko, Jumat (20/11/2020) sore.

Untuk itu dengan mengeluarkan surat keterangan tersebut, maka rumah sakit nisa merawat pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan. Sebab dengan surat itu, sesuai dengan ketentuan bisa menklaimkan biaya perawatan ke pusat.

Jumlah pasien Covid-19 di Sleman, dari 333 yang aktif, 90% di antaranya tanpa gejala dan gejala ringan, sisanya gejala sedang dan berat.

“Karena itu, hari ini kami berkirim surat ke direktir RS di Sleman, untuk menerima pasien Covid-19, tanpa gejala dan gejala ringan dengan jaminan surat keterangan tersebut,” ujarnya.

Joko menjelaskan dari 12 rumah sakit yang ada di Sleman ditambah RSUP Sardjito, ada 200 ruang untuk merawat pasien Covid-19. Dari jumlah itu bari terpakai 65 ruang atau 30%, sehingga untuk ruang isolasi rumah sakit di Sleman masih banyak yang belum terpakai. “Itulah langkah awal yang kami lakukan,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan menambah faskes darurat Covid-19 yaitu di Balai PMD Kemendagri di Kalasan, termasuk akan berkirim surat kepada Satgas Covid-19 DIY, unutk menambah fakses darurat Covid-19 lagi.

Secara akumulasi kasus Covid-19 di Sleman, hingga Jumat (20/11/2020) pukul 16.30 WIB, terkonfirmasi sebanyak 2182 orang (dirawat 333 orang, sembuh 1811 orang, meninggal 38 orang). Dari jumlah ini bergejala 492 orang dan tanpa gejala 1.790 orang. Suspect 4020 (isolasi 3.868 orang, selesai isolali 113 orang, meninggal 39 orang).


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network