Ilustrasi hasil tes Covid-19 di Kulonprogo (Foto: Istimewa)

KULONPROGO, iNews.id - Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat 10 orang per harinya. Peningkatan ini terjadi sejak September 2020.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kulonprogo Baning Rahayujati mengatakan, sebelum September kasus positif corona hanya satu orang setiap harinya. Paling banyak pun hanya tiga orang dalam sehari.

"Pada September memang sangat tinggi karena ada klaster, jadi kesimpulannya Kulonprogo mengalami kenaikan kasus, tapi secara umum jumlah penderitanya turun karena sembuh. Kami mengingatkan kembali dan mengharapkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Baning, Senin (12/10/2020).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulonprogo hingga saat ini, total kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 199 kasus. Rinciannya, 17 orang isolasi rumah sakit, 43 isolasi mandiri, 135 sembuh, dan lima meninggal dunia.

Baning menjelaskan lonjakan kasus harian itu tidak lepas dari kemunculan klaster di Kulonprogo, salah satunya klaster arisan di Dusun Tlogolelo, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap. Untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19, masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Hanya langkah itulah yang saat ini paling ampuh menangkal penularan Covid-19 sampai nanti vaksin virus tersebut ditemukan," kata Baning.

Terkait dengan tingginya pasien terkonfirmasi Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri, Pemkab Kulonprogo memberlakukan kebijakan isolasi mandiri bagi penderita tanpa gejala. Sedangkan untuk penderita yang menunjukkan sakit tetap dirawat di rumah sakit rujukan dan Rumah Singah Teratai (RST).

Saat ini, di RSUD Wates dari kapasitas 16 ruangan, masih tersisa empat yang kosong. Untuk RSUD Nyi Ageng Serang (NAS) terisi dua dari total empat kamar.

"Sedangkan untuk RST terisi 20 dari total 30 ruangan. Artinya masih ada tempat untuk pasien lagi," kata Baning.

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Sri Budi Utami mengatakan kebijakan penanganan penderita Covid-19 dibagi menjadi tiga bagian, yakni perawatan di rumah sakit rujukan, perawatan di RST, dan isolasi mandiri di rumah. Isolasi mandiri diawasi langsung oleh Dinkes dibantu Satgas Covid-19 tingkat kelurahan.

Dia menjelaskan rumah sakit rujukan ditujukan bagi penderita yang sudah terkonfirmasi positif dengan gejala sedang ataupun berat. Untuk RST dikhususkan kepada pasien dengan kondisi tidak ada gejala sampai dengan ringan, karena di tempat itu tidak ada pelayanan medis seperti halnya di rumah sakit rujukan.

"Sementara untuk isolasi rumah dilaksanakan di bawah pantauan kami, hal ini juga dipertimbangkan dengan lokasi yang sudah memenuhi syarat untuk menjalani isolasi mandiri," kata Budi.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network