KULONPROGO, iNews.id – Kasus kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Kulonprogo mengalami lonjakan dalam tiga bulan terakhir. Tercatat sudah ada 109 warga Kulonprogo yang meninggal selama masa pandemi Covid-19.
Lonjakan kasus kematian ini mulai terjadi sejak bulan Maret lalu dengan 12 kasus kematian. Jumlah ini meningkat di bulan April menjadi 19 kasus. Sedangkan sampai pekan ketiga bulan Mei ini sudah ada 27 kasus kematian Covid-19.
“Bulan ini (mei) sudah 27 kasus dan ini menjadi yang tertinggi selama ini,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Pemkab Kulonprogo dalam Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati, Minggu (23/5/2021).
Baning mengatakan, lonjakan kasus ini patut untuk diwaspadai. Peningkatan ini bukan hanya terjadi pada pasien yang terkonfirmasi positif saja. Namun juga yang masih suspeck dan juga probable.
Meski kasus kematian meningkat, Baning mencatat kasus Covid-19 di Kulonprogo cukup stabil. Dalam tiga bulan ini rata-rata kasusnya sekitar 1.040 kasus. Sedangkan sampai akhir bulan ini ada 718 kasus.
“Untuk kasus positif tidak ada perubahan signifikan, hanya kasus kematian yang harus diwaspadai,” katanya.
Selama ini peningkatan kasys Covid-19 di Kulonprogo banyak didominasi dari keluarga dan kegiatan masyarakat. Untuk itulah protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat, dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
Di kabupaten Kulonprogo lonjakan kasus dalam bulan Mei ini di antaranya dari klaster Sangon. Kegiatan peribadatan telah memunculkan 128 kasus positif.
Wakil Bupati Kulonprogo, Fajar Gegana minta warga untuk tidak abai terhadap protokol kesehatan. Jika warga disiplin menerapkan protokol kesehatan, dia yakin kasus di Kulonprogo akan bisa ditekan.
“Masyarakat harus patuh dan melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait