KULONPROGO, iNews.id – Komisi IV DPRD Kulonprogo menyatakan keprihatinannya atas kasus penusukan yang dilakukan murid SMA terhadap gurunya.
Dewan berharap sistem pendidikan bisa menjaga kehormatan gurunya, apalagi kasus ini justru dilatarbelakangi asmara yang bertepuk sebelah tangan, lantaran sang guru sudah berkeluarga.
“Jelas kami sangat prihatin, sampai ada kejadian seperti ini,” tutur Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo, Istana, Kamis (21/11/2019).
Menurut Istana, kejadian itu merupakan salah bentuk kurangnya penghormatan kepada guru yang memberikan pelajaran dan ilmu pengetahuan.
Sehingga apa pun alasannya, guru tetap harus diberikan tempat terhormat dan harus dilindungi. “Apa pun alasannya, guru tetap harus dihormati,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Diakuinya, kerap muncul permasalahan yang melibatkan antara guru dengan murid. Mulai dari murid mendatangi sekolah dengan senjata tajam, hingga menyita tas guru, merupakan kejadian yang diluar akal sehat.
Semestinya, kata dia, guru diberikan tempat dan murid harus hormat. “Murid wajib takdim kepada seorang guru. Apa pun masalah yang muncul guru harus dihormati,” tuturnya.
Kasus penusukan murid kepada gurunya ini terjadi di Kabupaten Bantul Rabu (20/11/2019). Saat itu, Wening Pamudji Asih korban tengah berada di dalam kamar rumahnya di Poncosari, Srandakan, Bantul.
Tanpa disangka, guru honorer SMA Negeri 1 Lendah Kulonprogo itu ditusuk muridnya, CB (16) yang menyelinap masuk kamarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait