YOGYAKARTA, iNews.id – Jumlah pasien Covid-19 di wilayah DIY terus mengalami peningkatan. Dari 159 kasus yang ada didominasi pasien dari Kabupaten Sleman, Bantul dan Gunungkidul. Meski begitu, ketiga kabupaten ini belum akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Kita belum akan terapkan PSBB, tetapi penanganan akan kita lakukan secara masif,” ujar Bupati Sleman, Sri Purnomo usai bertemu dengan Gubernur DIY di Kepatihan, Yogyakarta, Senin (11/5/2020). Ikut dalam pertemuan ini Bupati Gunungkidul Badingah dan Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo.
Dinas Kesehatan Sleman, saat ini terus melakukan tracking terhadap penderita positif. Dari setiap kasus, ditindaklanjuti dengan melakukan tracking kepada orang yang melakukan kontak erat.
Dinas Kesehatan juga akan melakukan rapid test kepada 1.500 pengunjung Indogrosir. Rapid test akan dilakukan selama tiga hari mulai besok pagi di GOR Pangukan, Sleman. Setiap harinya akan ada 500 warga yang menjalani pemeriksaan. Ini dilakukan setelah adanya penyebaran Covid-19 di Indogrosir dengan jumlah penderita yang terus bertambah.
“Kalau nanti ada yang reaktif akan langsung diisolasi dan kita tempatkan di Asrama Haji Yogyakarta,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, terus melakukan tracking pasien positif Covid-19 di klaster Indogrosir, karena penambahan kasus baru sangat memungkinkan. Selain di Asrama Haji, Pemkab Sleman juga akan menggunakan Balai Diklat di Kalasan dan Rusunawa Gemawang.
“Tidak hanya Asrama Haji, kami juga memastikan kapasitas rumah sakit di Sleman untuk menampung pasien,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharjo mengatakan, telah menyiapkan dua rumah sakit tambahan untuk penanganan Covid-19, yakni Rumah Sakit Rajawali Citra dan Rumah Sakit Nur Hidayah.
“Sekitar 80 persen kasus di Bantul tanpa ada gejala, sehingga harus ada kewaspadaan,” katanya.
Bupati Gunungkidul Badingah juga akan memaksimalkan RS Saptosari untuk menampung warga yang dikarantina. Setiap desa juga sudah menyiapkan tempat isolasi mandiri.
“Kapasitas RS Saptosari sekitar 25 orang. Tapi nanti kalau kurang, dari Persatuan Jamaah Haji Indonesia sudah menyatakan bersedia ikut menyediakan tempat,” ucapnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait