YOGYAKARTA, iNews.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan pandemi Covid-19 itu nyata dan bukan maya. Wabah ini cukup berbahaya dan telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.
“Di Indonesia setiap hari berapa saudara-saudara sebangsa terinfeksi positif dan meninggal dunia. Sungguh, wabah ini mematikan,” kata Haedar, Selasa (18/8/2020).
Haedar mengatakan, upaya pencegahan lebih diutamakan untuk menyelamatkan jiwa dan kehidupan bersama. Covid-19 telah menyebar dengan cepat dan berbahaya. Rumah sakit dan tempat isolasi menjadi kunci dalam penanganan pasien.
“Mencegah penularan dan sikap seksama itu wujud optimalisasi ikhtiar, bukan takut dan paranoid,” katanya.
Saat ini, para dokter dan tenaga kesehatan bertugas dengan risiko tinggi. Mereka bekerja untuk kemanusiaan, meski nyawanya juga terancam.
“Mereka yang terkena dan meninggal sebagai syuhada. Adakah tersisa iba pada nasib sesama,” kata Haedar.
Haedar mengajak masyarakat untuk menerapkan kebiasaan baru dengan menjalankan protokol kesehatan. Niscaya dengan keikhlasan hasilnya akan lebih baik daripada di dipaksakan. Keselamatan diri sendiri dan sesama perlu diutamakan.
Haedar memandang semua kegiatan yang bisa dilakukan secara daring tidak perlu dipaksakan dengan bertatap muka. Apalagi yang bersifat massal.
“Belajarlah bijak dan empati. Nyawa manusia itu tak ternilai harganya. Menjaga jiwa bahkan bagian dari syariat agama,” kata Haedar.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait