GUNUNGKIDUL, iNews.id - Kawanan monyet ekor panjang memasuki permukiman warga di Padukuhan Gedad, Kalurahan Banyusoca, Kapanewon Playen, Gunungkidul. Hal ini membuat warga resah, karena monyet ini juga merusak tanaman pangan dan buah.
Dukuh Gedad, Hamdan Rosyid mengaku wilayahnya sudah rutin menjadi kedatangan monyet ekor panjang. Setiap puncak musim kemarau seperti saat ini banyak monyet yang turun gunung masuk ke permukiman warga.
"Monyet ini memasuki pekarangan warga ini karena ingin mengambil persediaan pangan terutama buah yang dimiliki warga," ungkap dia.
Kawanan monyet ekor panjang sudah mulai masuk sejak tahun 2016 yang lalu. Saat ini jumlahnya semakin banyak. Diduga monyet ini sudah kehabisan makanan di dalam hutan. Mereka keluar unuk mencari makanan dan merusak tanaman pangan dan buah.
"Kawanan monyet ekor panjang ini juga turun ke sungai untuk mencari minum. Kalau waktunya kapan? Itu tidak ada pasti. Kadang seminggu sekali, kadang tiap hari," ujarnya.
Kawanan monyet ekor panjang ini seringkali masuk ke pekarangan warga yang berbatasan langsung dengan hutan dan Sungai Prebutan. Terkadang monyet ini bertahan hingga beberapa hari. Warga terpaksa membunyikan aneka suara untuk mengusir monyet.
"Kalau ndak kentongan, ya pukul apa saja agar berisik, biasanya ya pergi," tuturnya.
Warga tidak berani memburu primata ini karena termasuk hewan yang dilindungi. Warga hanya membiarkan saja ketika ada monyet ekor panjang masuk ke permukiman mereka. Warga sudah mencoba berkompromi meski waspada agar tidak merusak pemukiman.
Sebenarnya mereka sudah berulang kali komunikasi dengan BKSDA, namun sampai saat ini belum ada solusi. BKSDA berusaha menyediakan pangan di dalam hutan dengan menanami kawasan hutan berbagai tanaman buah.
Tetapi nampaknya usaha tersebut sia-sia karena tanaman buah yang baru ditanam tersebut dirusak monyet ekor panjang ini. Hal ini tidak hanya sekali terjadi namun setiap tanaman baru ditanam, beberapa hari sudah rusak.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait