GUNUNGKIDUL, iNews.id - Kawanan kera ekor panjang menyerbu kawasan permukiman dan lahan pertanian milik warga di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, DIY.
Diduga kera-kera itu turun gunung karena sudah tidak ada makanan dan banyaknya mata air yang mengering dampak kemarau panjang.
Munculnya kawanan kera ini mulai diketahui warga dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya hewan ekor panjang itu banyak berada di sekitar kawasan wisata Nglanggeran. Namun karena kemarau panjang, stok makanan di hutan habis. Kawanan kera ini pun turun gunung dan merusak lahan pertanian milik warga. “Jumlahnya mencapai ratusan, dan memakan tanaman pertanian,” kata Yayem, warga Patuk, Kamis (25/10/2018).
Menurut Yayem, warga kewalahan untuk mengusir kawanan kera yang jumlahnya mencapai ratusan ekor. Kera-kera tersebut menyerbu pekarangan dan lahan pertanian untuk mencari makan, seperti jagung, ketela, kakao, jambu, pisang dan juga petai. “Sempat juga ada yang masuk ke rumah, tetapi kebanyakan di kebun sekitar rumah,” katanya.
Akibat serangan kera itu, warga di sekitar Nglanggeran resah. Mereka tidak bisa lagi memanen tanaman pertanian mereka. Bahkan ada petak lahan yang sudah ludes dijarah kawanan kera yang kelaparan. “Kita sudah berupaya menghalau, tetapi saat sepi mereka akan kembali lagi,” kata Subarjo, warga Patuk lainnya.
Pengelola objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Aris Budiyono mengatakan, Sebenarnya pihak pengelola wisata Gunung Api Purba Nglanggeran sudah berupaya mencukupi kebutuhan pakan kawanan kera.
Di antaranya dengan menanam berbagai macam pohon buah seperti jambu, mangga, dan beberapa tanaman buah lainnya. Namun tanaman tersebut tidak bisa berkembang dengan baik, karena lahannya kurang subur. Apalagi dalam musim kemarau ini, ketersediaan air terbatas dan banyak tanaman yang mati. “Populasi kera juga bertambah, sedangkan ketersediaan pakan tidak cukup,” kata Aris.
Hingga kini belum ada upaya dari pemerintah menyikapi kondisi yang ada. Warga hanya bisa menghalau dan mengusir ketika kawanan kera datang. Mereka tidak ada yang berani menangkap hewan tersebut karena takut digigit.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait