Warga Temurieng II, Girisuko, Panggang terpaksa antre untuk mendapatkan bantuan air bersih. (foto: iNews.id/Kismaya Wibowo)

GUNUNGKIDUL. iNews.id - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Gunungkidul telah mengakibatkan sejumlah mata air bersih kering. Warga terpaksa membeli air bersih dari swasta untuk bertahan hidup.

“Kemarau tahun ini berat sekali. Sudah lima bulan, rata-rata warga sudah beli 20 tangki air bersih,” kata Hadi Marwoto, warga Temuireng II, Desa Girisuko, Kecamatan Panggangg, Minggu (17/9/2023). 

Menurutnya, warga tidak lagi memiliki cadangan air.  Hampir seluruh sumur milik warga mengering. Begitu juga dengan telaga juga sudah tidak lagi menyimpan air. 

Warga terpaksa membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, ternak dan MCK yang ditawarkan dari swasta. Satu tangki dengan kapasitas 5.000 liter biasanya dibeli seharga Rp130.000 hingga Rp150.000. 

“Kalau bantuan ada, tetapi baru tiga kali. Selebihnya ya beli sendiri,” kata dia. 

Warga menyambut senang bantuan air bersih yang diberikan donatur. Meski hanya memperoleh beberapa jeriken atau ember dan antre, warga masih bersyukur.  

“Harapan warga, PDAM bisa sampai sini agar kekeringan bisa teratasi,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Purwono mengatakan, saat ini ada 11 dari 18 kapanewon yang dilanda kekeringan dengan jumlah lebih dari 20.000 jiwa. BPBS sudah memiliki anggaran darurat yang diperkirakan bisa unuk 800 tangki dengan kapasitas 5.000 liter. 

“Status darurat sudah ditetapkan, sehingga warga bisa mengakses air bersih,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network