Proses penguburan bangkai ikan di Laguna Pantai Trisik Kulonprogo. (Foto: iNews.id/Kuntadi).

KULONPROGO, iNews.id – Kelompok Bandeng Jaya di Laguna Pantai Trisik Kabupaten Kulonprogo, DIY, mengklaim matinya ikan ini karena faktor alam, bukan karena faktor aktivitas tambak udang dan limbah.

Ketua Kelompok Bandeng Jaya, Supoyo mengatakan, saat musim kemarau, volume air di laguna seluas dua hektare itu menyusut. Belum lagi suhu air menjadi panas, sehingga ikan mati.

"Tidak ada konflik antara tambak udang dan kelompok bandeng. Apalagi tiap tahun peristiwa ini memang selalu terjadi," kata dia saat dikonfirmasi wartawan di Kabupaten Kulonprogo, DIY, Rabu (12/6/2019).

Menurutnya di laguna ini tidak semua ikan mati. Kematian ikan justru pada ikan-ikan yang sudah dewasa. Sedangkan ikan anakan justru tetap hidup, dan akan segera berkembang biak di perairan tersebut.

Dia mengatakan, kerugian materi yang diderita akibat ribuan ikan mati ini mencapai Rp20 juta. Total berat ikan yang mati berkisar dua ton.

"Tambak udang tetap akan beraktivitas normal. Limbah bakal tetap dibuang ke laguna, sampai ada solusi konkret dari pemerintah. Limbah tambak udang justru bermanfaat bagi ikan di laguna sebagai pakan," ujarnya.

Sebelumnya, ribuan ikan yang mati di Laguna Pantai Trisik akhirnya dikubur oleh kelompok nelayan Bandeng Jaya, tepat di sisi barat laguna.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah timbulnya wabah penyakit dan menghilangkan bau yang kurang sedap di sekitar laguna tersebut.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network