KULONPROGO, iNews.id - Kementerian Agama belum bisa memastikan kapan penyelenggaraan ibadah haji akan dibuka kembali. Saat ini masih menunggu keputusan pemerintah Arab Saudi terkait kebijakan pelaksanaan haji.
“Kami masih menunggu. Apakah boleh masuk atau tidak karena Covid-19 belum berakhir,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, di sela meninjau calon lokasi Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di Kemeterian Agama Kulonprogo, Jumat (18/2/2022).
Hilman memastikan, Kementerian Agama telah melakukan berbagai persiapan terkait penyelenggaraan ibadah haji. Saat ini biaya masih dihitung disesuaikan dengan kondisi terkini. Sedangkan dari perhitungan sementara besarannya sekitar Rp45 juta.
“Banyak fasilitas yang diperlukan untuk ibadah haji di masa pandemi ini. Semoga pandemi segera mereda dan bisa memberangkatkan jamaah haji,” ujar Hilman Latief.
Untuk kegiatan umrah, saat ini masih terus berjalan. Hanya saja untuk mengirimkan jemaah umrah jumlahnya masih dibatasi. Begitu juga prosedurnya cukup ketat dan harus dalam kondisi sehat.
“Semua jemaah juga harus mempersiapkan mental,” ujarnya.
Terkait dengan pembangunan Pusat Layanan Haji Umrah Terpadu (PLUHT), kementerian masih menamping masukan. Masukan yang ada masih dipetakan dengan kondisi dan kebutuhan riil. Kementerian masih menyusun roadmap yang kuat untuk 5 sampai 10 tahun.
“Yang pasti, PLHUT ini akan mampu meningkatkan layanan kepada jamaah,” pungkas Latief.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kulonprogo Wahib Jamil mengatakan, pihaknya telah berupaya untuk memberikan pembinaan secara berkala terhadap jamaah haji sejak jauh-jauh hari. Salah satunya dengan pogram Haji Sinau Agama (Haji Siaga) yang menggandeng berbagai Ormas Islam, Majelis Taklim, Madin, Pondok Pesantren, dan TPA, serta lainnya.
“Kami juga petakan jamaah sesuai kemampuan atau pemahaman ilmu agamanya,” tuturnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait