YOGYAKARTA, iNews.id – Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) meminta agar pendidikan tatap muka (PTM) dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Sebelum pendidikan dimulai harus dilakukan uji coba dan pengawasan yang ketat.
“Semua level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) kalau pembelajaran tatap muka harus disiplin dengan protokol dan melaksanakan uji coba dulu kemudian dievaluasi oleh semua pihak termasuk pihak kesehatan," kata Epidemiolog UGM Bayu Satria, Selasa (31/8/2021).
Sebelumnya Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekonologi (Kemendikbudristek) telah PTM di daerah yang masuk dalam PPKM level 1-3. PTM secara terbatas ini sudah bisa dilaksanakan mulai Senin (30/8/2021).
Bayu mengatakan protokol kesehatan menjadi syarat wajib dalam pelaksanaan PTM. Upaya testing, tracing, dan treatment (3T) di sejumlah daerah belum bisa berjalan dengan baik.
Selain disiplin menjalankan protokol kesehatan, pembelajaran tatap muka harus dengan sistem tanggap dalam pengawasan Covid-19. Ketika ada siswa yang terpapar sekolah harus dengan cepat mendeteksi.
“Pengawasan juga harus melibatkan seluruh keluarga besar sekolah dan keluarga,” katanya.
Setiap siswa yang menjalankan PTM wajib menjalankan protokol kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan berada di rumah. Penerapan protokol kesehatan ini tidak hanya saat di sekolah tetapi juga dalam aktivitas di luar sekolah.
"Tidak boleh ada siswa yang hanya disiplin di dalam sekolah tapi di luar sekolah kendor 5M-nya karena siswa seperti itu berisiko tinggi menjadi sumber penularan,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait