YOGYAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan uji materi terkait akar bajakah sebagai obat kanker yang ditemukan pelajar Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui isi dari akar bajakah termasuk melakukan uji coba ke binatang. Apabila hasilnya bagus, baru dapat diujikan terhadap manusia dan dibuat menjadi produk.
Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek terkait akar bajakah sebagai obat kanker hasil temuan pelajar Palangkaraya seusai menjadi pembicara dalam simposium pengembangan industri obat tradisional dan peningkatan penggunaan obat tradisional di Yogyakarta, Selasa (20/8/2019).
Nila mengatakan, Kemenkes menghargai prestasi dari siswa SMA di Palangkaraya yang telah mendapatkan sejumlah penghargaan terkait temuan obat dari akar bajakah tersebut.
“Kami akan melakukan penelitian dan uji materi dari akar bajakah sebagai obat kanker payudara tersebut. Apabila materi sudah didapatkan, baru diujicobakan terhadap binatang. Apabila hasilnya bagus akan diujikan kembali terhadap manusia dan baru dapat dibuat menjadi produk,” paparnya.
Temuan akar bajakah sebagai obat kanker payudara itu hasil penelitian dua siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya. Mereka juga mendapatkan penghargaan dalam sebuah kompetisi internasional yaitu, World Invention Creativity (WICO) yang diadakan di Korea Selatan akhir Juli 2019.
Kisah ini berawal dari ide siswa bernama Ijitra Ali Akbar saat mengikuti ekstrakulikuler di sekolah. Ketika itu para siswa diminta guru menerapkan ilmu yang telah dipelajari untuk membuat penelitian dari kearifan lokal.
Ali kemudian teringat jika keluarganya selama ini memanfaatkan tumbuhan yang disebut akar bajakah untuk mengobati kanker. Di mana neneknya yang mengidap kanker payudara telah mencoba mengonsumi ramuan akar tersebut selama tiga bulan dan perlahan sembuh.
Dia selanjutnya mencari akar bajakah dam mengirimkannya ke laboratorium di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, untuk diteliti. Hasilnya, terbukti jika akar ini memiliki banyak kandungan antioksidan yang baik untuk menyembuhkan penyakit kanker.
Karya ilmiah itu selanjutnya diselesaikan dan diikutsertakan mengikuti lomba Youth National Science Fair 2019 di Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung. Hasilnya, karya ilmiah ini menang dan mendapat medali emas. Karya tulis ini selanjutnya direkomendasikan untuk mengikuti ajang tingkat dunia yakni WICO 2019.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait