Menteri Koperasi dan UMKM AAGN Puspayoga meninjau stan dan mencicipi kopi khas Kulonprogo pada peringatan Hari Koperasi ke-71, Rabu (25/7/2018). (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) membubarkan 50.000-an koperasi se-Indonesia. Koperasi ini dianggap tak bisa berkembang dan statusnya tidak jelas. Selain itu, saat ini ada 70.000-an koperasi yang sedang dalam tahap pembinaan.

"Hampir 50.000-an koperasi terpaksa kami bubarkan," kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, saat peringatan Hari Koperasi ke-71 Tingkat DIY di Taman Budaya Kulonprogo, Rabu (25/7/2018).

Dia menjelaskan, ada banyak faktor pembubaran puluhan ribu koperasi itu. Hal itu dinilainya tak lepas dari kemampuan dari para pengurus yang tidak mampu mengembangkan usaha yang dijalankan. Banyak juga koperasi yang kondisinya saat ini tidak sehat. "Yang benar-benar sehat hanya 80.000-an," ujarnya.

Menurutnya, saat ini lebih penting mengedepankan kualitas koperasi dari pada kuantitas. Walau lebih sedikit, namun mampu berkembang dan memberikan kesejahteraan kepada anggotanya.

Koperasi juga sudah banyak mendapatkan kucuran dana dari bank pemerintah melalui kredit usaha rakyat (KUR). Dana yang sudah dikucurkan melalui program KUR mencapai Rp96 triliun. Bunga KUR juga sangat rendah hanya sekitar 7 persen per tahun.  "Saat ini sudah ada koperasi yang omsetnya mencapai Rp18 triliun," ujarnya.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengaku masih banyak keluarga miskin di Kulonprogo. Hal ini menjadi salah satu tantangan bagi koperasi untuk menyejahterahkan anggotanya. Pemkab akan lebih ketat membatasi koperasi baru agar tidak hanya bergerak pada simpan pinjam. Namun harus mengarah kepada usaha riil di masyarakat.

"Kami sangat mendukung gerakan koperasi dan UMKM, melalui sektor riil untuk kemandirian," kata Hasto.

Pemkab Kulonprogo terus mengembangkan usaha dengan menonjolkan kemandirian daerah. Salah satunya dengan memaksimlkakna kinerja PDAM. BUMD ini telah mampu mengembangkan air minum dalam kemasan "AirKu". Ke depan produk ini akan didorong agar bisa masuk di bandara. "Kami juga ubah toko modern berjejaring menjadi Tomira dengan menggandeng koperasi," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DIY Pakualam X, mengatakan koperasi terus dikembangkan karena bisa menjadi salah satu sumber pedampatan domestik bruto.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network