KULONPROGO, iNews.id - Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy hadir dalam pemakaman Ahmad Syafii Maarif atau Buya Ahmad Syafii yang dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah di Nanggulan, Kulonprogo. Muhadjir banyak memiliki kesan dengan sosok almarhum.
Begitu mendengar kabar duka, Muhadjir langsung terbang ke Yogyakarta dari Bali. Begitu turun di Bandara YIA, dia langsung ke kompleks pemakaman. Sebab tidak mungkin dia bisa mengejar di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta saat disemayamkan.
“Begitu dikabari Pak haedar kalau Buya Syafii wafat saya langsung terbang ke sini,” katanya.
Muhadjir mengaku terakhir kali bertemu dengan Buya Syafii saat puasa yang lalu. Saat itu Buya Syafii baru saja keluar dari rumah sakit usai dirawat yang pertama lalu. Dia datang ke kediamannya di Nogotirto, Gamping Sleman.
"Saya bersama Buya ketemu sampai Pukul 22.00 malam menyampaikan beberapa pesan kepada beliau," tutur dia.
Menurut Muhadjir, Buya Syafii adalah orang yang easy going, bersahaja sederhana dan pemikirannya sudah melampui sekat-sekat kemanusiaan. Buya Syafii sudah mencapai level tertinggi dalam pemikiran dan sosok tauladan bagi bangsa
Muhajir menganggap Buya sudah mencapai level kemanusiaan universal. Almarhum sudah tidak lagi membeda-bedakan, siapapun dilayani dengan baik, ketemu dimanapun almarhum selalu memberikan hal-hal yang baik kepada semuanya.
"Saya banyak belajar dari beliau sejak menjabat ketua PP Muhammadiyah tahun 1999. Karena saya harus menyiapkan muktamar di Malang jadi harus banyak berinteraksi dengan beliau," katanya.
Buya Syafii juga merupakan sosok yang gampangan dan tidak pernah memasang banderol untuk menjaga image sebagai seorang pimpinan. Saat makan Buya juga tidak pernah memilih tempat karena bersedia makan di warteg ataupun warung nasi padang.
Karenanya, Buya Syafii adalah tauladan, sosok guru bangsa yang sangat sulit untuk mencari penggantinya. Oleh karena itu, generasi penerus wajib meneladani semua perilaku Buya Syafii.
"Teladanilah beliau baik dalam pemikiran, kemudian tutur kata sikap keteguhannya terhadap prinsip dan banyak hal lainnya,"ujarnya.
Buya juga merupakan sosok yang mengedepankan persatuan, kesatuan memelihara bangsa ini. Karena tanpa bangsa ini berbuat apa-apa dan tidak bisa maju tanpa persatuan dan kesatuan.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait