Pengunjung mengamati karya foto saat pembukaan pameran foto jurnalistik bertajuk "Kilas Pitulas" di Warung Mi Ayam dan Bakso Dhongso, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Jumat (26/5/2023). (Foto : Antara)

YOGYAKARTA, iNews.id - Sebanyak 59 karya foto ditampilkan dalam ajang pameran foto jurnalistik bertajuk "Kilas Pitulas" yang digelar Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakata. Pameran foto ini untuk mengenang peristiwa gempa bumi dahsyat 17 tahun lalu yang mengguncang DIY dan sebagian Jawa Tengah.

Pameran akan berlangsung hingga 2 Juni 2023 mendatang. Pameran ini dibuka oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana di Warung Mie Ayam dan Bakso Dhongso, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Jumat 26 Mei 2023.

Sebanyak 59 karya foto jurnalistik ditampilkan pada pameran tersebut. Foto-foto itu menggambarkan kehidupan dan kehancuran usai gempa berkekuatan 5,9 Skala Richer mengguncang DIY-Jateng pada 27 Mei 2006.

"Pemandangan puing-puing bangunan yang roboh, kesedihan, hingga kepanikan masyarakat menjadi fokus pada pameran ini," ujar Ketua Pelaksana Pameran Kilas Pitulas, Aka Rahman, Sabtu (27/5/2023).

Aka Rahman menyebut pameran foto ini mencoba mengabadikan momen-momen penting selama dan setelah gempa. "Memperlihatkan perjuangan masyarakat dalam menghadapi bencana, serta upaya dalam membangun kembali kehidupan mereka," ucapnya. 

Tak hanya potret kesedihan, sejumlah foto juga menggambarkan semangat kebangkitan dan ketahanan masyarakat pasca-gempa. Mulai dari proses pemulihan, distribusi bantuan dan kerja keras masyarakat dalam bergotong-royong membangun kembali rumah, sekolah, dan infrastruktur yang rusak.

"Pengunjung juga dapat menjumpai beberapa foto yang mencerminkan solidaritas dan kebersamaan antara masyarakat," ujarnya.

Melalui pameran Kilas Pitulas, Aka Rahman berharap masyarakat dapat mengingat betapa pentingnya solidaritas dan kerja sama, serta persiapan dan respons yang cepat kala menghadapi ancaman alam yang tak terduga.

Sementara itu dalam sambutanya Biwara menuturkan peristiwa gempa yang terjadi 17 tahun silam itu menjadi catatan besar dalam riwayat kebencanaan di DIY.

"Lewat pameran ini kita mengingat untuk belajar dan ke depan semakin waspada, meningkatkan kesiapsiagaan, juga terus megedukasi, memberikan pemahaman kepada masyarakat," ujar Biwara.

Biwara menyebut tragedi yang telah merenggut banyak korban di DIY dan Jawa Tengah itu perlu menjadi pelajaran bersama karena masih memiliki potensi berulang pada masa mendatang.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network