SLEMAN, iNews.id - Usaha keras Karang Taruna Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, terbayar lunas. Mereka berhasil membangun fasilitas olahraga berkelas bagi warga setempat. Tempat itu mereka beri nama Kepuharjo Sport Center (KSC).
Ketua Karang Taruna Kepuharjo Ginanjar Suryanta mengatakan capaian tersebut bermula pada awal 2017. Para pemuda resah menyaksikan sepetak lahan kas desa yang jarang dipakai. Kondisinya waktu itu jauh dari kata sedap dipandang, berbatu, dan jadi tempat uruk pasir.
Ide membangun sebuah lapangan bola pun muncul. Para anggota karang taruna mulai patungan untuk membersihkan lahan. Mereka juga mengajukan izin kepada pemerintah desa untuk bisa mengelola lapangan secara penuh.
Pada 2019, sejumlah dukungan pun datang, mulai dari warga, pemerintah desa melalui dana desa, bantuan pemerintah daerah, dan CSR Koperasi Petruk. Segala kendala finansial yang sebelumnya dirasakan seperti runtuh. Total dana sekitar Rp900 juta pun terkumpul. Karang Taruna Kepuharjo pun sudah siap membangun fasilitas olahraga berkelas.
"Dulu itu belum terawat seperti sekarang. Seringnya malah buat dangdutan. Dengan bangun lapangan seperti ini, kami berharap minat warga terhadap olahraga meningkat. Yang sebelumnya gak seneng, sekarang jadi seneng lari,” ujarnya, Kamis (9/7/2020).
KSC memang belum siap sepenuhnya. Terdapat sebuah lapangan mini soccer dan lapangan futsal. Keduanya menggunakan rumput jenis zoysia matrella. Rumput itulah yang membuat lapangan KSC tampak seperti lapangan sepak bola ala Eropa.
Selain itu, fasilitas olahraga yang berlokasi di sisi selatan Merapi Golf ini juga dilengkapi jogging track dan kamar mandi. Di sisi pojok utara, rencananya dibangun sebuah lapangan voli. Sementara sisi lapangan juga akan dipasang pagar. Khusus lapangan futsal juga akan dilengkapi lampu.
"Kalau yang belakang ini kami mau bikin semacam kafe. Jadi pas ada yang main bola, penonton bisa sambil nongkrong di situ. Targetnya Agustus 2020 selesai," kata Ginanjar sembari menunjukann lokasi pengerjaan kafe.
Meski belum selesai, Ginanjar mengatakan KSC sudah kebanjiran sewa. Banyak warga maupun komunitas sepak bola yang sudah melakukan pemesanan lapangan.
"Minggu ini saja sudah penuh. Alhamdulillah," ucapnya lagi.
Harga sewanya yakni Rp800.000 untuk lapangan mini soccer tiap dua jam. Sementara itu, harga sewa lapangan futsal dipatok Rp500.000. Ongkos sewa tersebut memang cukup tinggi. Tapi menurut Ginanjar, masih terbilang wajar sebab lapangan tersebut juga membutuhkan biaya perawatan yang tidak murah.
"Khusus warga Kepuharjo lebih murah," katanya.
Ide pembangunan KSC juga tak bisa lepas dari upaya pengembangan bibit unggul bidang olahraga. Rencananya, Karang Taruna Kepuharjo juga akan mendirikan sebuah sekolah sepak bola (SSB). Harapannya dengan adanya SSB dan lapangan yang berkualitas dapat menambah semangat anak-anak untuk berlatih. Lebih lagi ada perwakilan Cangkringan yang mampu bermain di level kompetisi tertinggi di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul "Patut Dicontoh! Karang Taruna Kepuharjo Sleman Sukses Bangun Lapangan Bola ala Eropa"
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait