BANTUL, iNews.id - Lukisan pelajar Bantul bernama Syahrul Afandi bergambar wajah istri Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hemas terjual dengan harga hingga jutaan rupiah. Lukisan itu dibeli Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta yang juga Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo.
Pelajar yang sedang menempuh pendidikan di SMKN 3 Kasihan (SMSR) ini mengaku lukisanya dibeli oleh Pj Wali Kota Jogja saat dipamerkan pada acara Festival Pangan Lokal di SMAN 3 beberapa waktu lalu dengan harga Rp3 juta.
“Acaranya (festival) berlangsung satu hari, kebetulan saya tidak datang karena sakit jadi saya cuma kirim karya saya yang dibawa teman,” katanya, Senin (21/08/2023).
Awalnya, dia mengaku bingung lukisan apa yang akan dituangkan, namun bersama temannya, Syahrul bersepakat untuk membuat lukisan tokoh paling berpengaruh di Jogja tersebut. Dia pun tak pernah kepikiran bahwa karyanya itu akan dibeli oleh salah satu pejabat penting di Jogja.
“Nggak kebetulan saja. Nggak kepikiran mau laku,” ucapnya.
Selain dibeli dengan harga cukup tinggi, dirinya juga menyebut akan diundang untuk bertemu Pj Wali Kota. Selama menempuh Pendidikan di SMKN 3 Kasihan, Syahrul telah menghasilkan ratusan karya yang telah diikutkan dalam beberapa pameran besar.
“Kalau dari kelas 1 (SMK) pameran acara di galeri SMSR, pameran Andrawina, Komunitas Satu Titik di TBY, Pameran Kolektif di Yola galeri dan pameran kolaborasi di Selokan Mataram,” ucapnya.
Syahrul menyebut karya lukisnya memiliki ciri khas tersendiri dari karya-karya lainnya. Malahan, dia mengaku sebagai tipe pelukis penganut realistis dan semi ekspresionis. Dirinya pun bercita-cita ingin membuat pameran tunggal.
Menurutnya, selain sebagai karya yang memiliki nilai estetika, lukisan juga bisa menjadi salah satu media kritik terhadap permasalahan disekitar. Untuk itu, dalam waktu dekat ini dirinya berencana akan membuat lukisan bertema masalah lingkungan.
“Dalam waktu dekat saya ingin buat karya pengen buat penutupan tempat pembuangan sampah piyungan. Nanti lukisan saya menggambarkan orang seperti keberatan membuat tempat sampah yang kebingungan mau mengolah sampah,” tuturnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait