YOGYAKARTA, iNews,id - Keterlaluan. Di saat kondisi sedang krisis, 250 tabung oksigen di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta ditarik pihak perushaaan. Penarikan dilakukan karena PKU Muhammadiyah mengunakan vendor lain untuk mengisinya. Distributor itu keberatan tabungnya diisi oleh perusahaan lain.
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta memakai vendor lain karena saat itu stok oksigen menipis 4 Juli 2021 dan meminta pasokan ke distributor, namun ketersediaan oksigennya sedang habis. Sehingga PKU Muhammadiyah memutuskan mencari vendor lain untuk mengisinya karena kondisi darurat. Karena keberatan, tanggal 10 dan 11 Juli 2021 distributor menarik tabungnya.
“Njih soal penarikan itu benar,” kata Humas RS PKU Muhammadiyah Yogykarta Anwar Fitanta, saat dihubungi MNC Portal, Rabu (14/7/2021).
Anwar menjelaskan dengan penarikan tabung tersebut, maka sebagai solusinya untuk mem-back up keterbatasan oksigen sentral berupa liquid 02, yaitu dengan melakukan pembelian 150 tabung dengan kapasitas 6 meter kubik per tabungnya.
Selain itu rumah akit juga mencari stok oksigen sampai ke luar daerah. Karena kondisi stok oksigen yang ada di area terdekat terbatas. “Kebutuhan liquid RS PKU Muhammamdiyah Yogyakarta 100 liter per jam dan 2400 liter per 24 jam,” ujarnya.
Menurut Anwar untuk back up tabung liquid, jika habis dan belum dapat suplai oksigen. Yaitu dengan menyedikan tabung oksigen kecil ukuran 6 meter kubik dan per empat unit tabung bisa mensuplay oksigen ke sentral untuk 14 menit. Sehingga dengan kondisi ini, baru bisa mensuplai dalam jumlah kecil.
“Kondisi stok oksigen saat ini masih ada sampai nanti jam 12.00 malam,” ungkapnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait