KULONPROGO, iNews.id - Pasangan suami istri Edi Wundartono (39) dan Anita Fajar Rianti (38) kembali harus kecewa karena tidak bisa berangkat haji. Niat untuk beribadah ke tanah suci kembali tertunda karena masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
“Kalau sedih pastilah karena kembali tertunda, tetapi saya sudah tidak kaget,” kata Anita, Jumat (4/6/2021).
Menurutnya, dia dan suaminya sebenarnya bisa berangkat pada 2019 lalu. Saat itu dia sudah diminta untuk melakukan pembayaran pelunasan haji. Namun saat itu suaminya harus sekolah kedinasan, sehingga mereka memutuskan untuk menunda keberangkatan pada 2019. Mereka berharap pada 2020 pendidikan sudah selesai dan bisa menunaikan rukun Islam ke lima.
PNS di Dinas Kominfo Kulonprogo ini mengaku pada bulan puasa lalu, sempat menaruh harapan besar ibadah haji bisa kembali dibuka. Apalagi kasus Covid-19 saat itu cukup membaik. Bahkan pemerintah Arab juga sempat mewacanakan untuk membuka ibadah haji.
“Kami pasrah saja kepada pemerintah. Kami ikuti terus informasi haji,” katanya.
Anita yang tinggal di Depok, Panjatan Kulonprogo ini berharap pandemi Covid-19 segera berlalu, agar tahun depan ibadah haji bisa kembali dilaksanakan. Selama ini dia dengan rombongan dari KBIH Multazam rutin melakukan manasik haji secara online. Begitu juga pemeriksaan kesehatan juga sudah dilakukan sampai pemberian vaksinasi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kulonprogo, Ahmad Fauzi mengatakan, total calon jemaah Kulonprogo yang batal berangkat ke tanah suci ada 253 orang. Ini merupakan penundaan kedua, setelah tahun lalu juga batal kaarena mas apandemi Covid-19.
“Mestinya mereka berangkat pada 2020 lalu tetapi tertunda karena Covid-19,” katanya.
Dari total ini, sudah ada tiga orang yang meninggal dunia. Dua di antaranya sudah melimpahkan porsi haji kepada anaknya. Sedangkan waiting list haji di Kulonprogo sekitar 12.000 orang atau sekitar 30 tahun. Adanya penundaan dua tahun menjadikan waktu tunggu akan semakin lama.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait