YOGYAKARTA, iNews.id - Kondisi Jalan Tamansiswa Yogyakarta kembali normal, setelah semalam sempat terjadi tawuran antarkelompok massa pada Minggu (4/6/2023) malam. Aktivitas masyarakat sudah kembali seperti hari-hari biasa.
Pantauan di lapangan, kondisi Jalan Tamansiswa sudah seperti sebelum ada kericuhan. Warga yang memiliki usaha sudah kembali membuka tokonya. Begitu juga arus lalu lintas normal seperti biasa.
“Setelah kericuhan mereda kondisi terus normal. Kondisi jalan ramai, toko juga sudah pada buka,” kata Zulfikar, warga setempat, Senin (5/6/2023).
Suasana lalu lintas juga tidak ada bedanya dengan hari-hari biasa. Polisi yang semalam banyak berjaga, sejak semalam juga sudah kembali. Sepanjang jalan sudah tidak ada polisi yang bersiaga.
“Sudah tidak ada polisi yang berjaga, warga sudah beraktivitas normal,” katanya.
Kepala Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya, Muryanto mengatakan, ada beberapa koleksi bersejarah yang mengalami kerusakan. Beberapa di antaranya kursi dan meja milik Ki Hadjar Dewantara.
"Kursi sama meja sempat kena lempar batu dan dinaiki sama massa yang masuk ke area museum. Terus pintu museum juga jebol," katanya, Senin (05/06/2023).
Beruntung, koleksi bersejarah itu tidak sampai mengalami kerusakan parah. Namun dia sangat menyayangkan adanya aksi massa yang merusak cagar budaya yang semestinya dilindungi.
"Kami mengutuk keras aksi massa itu, karena cagar budaya yang semestinya dilindungi malah di injak-injak," ujarnya.
Dia menjelaskan, kerusakan ini terjadi lantaran ratusan massa yang terlibat aksi tawuran berupaya untuk menyelamatkan diri. awalnya saat kericuhan terjadi salah satu kelompok massa yang merasa terdesak berusaha mencari tempat perlindungan. Ratusan massa tersebut kemudian berlarian masuk dari Jalan Tamansiswa menuju area museum.
"Jadi kelompok dari PSHT itu menyelamatkan diri, sehingga karena kejadian itu museum ikut terkena imbasnya. Kondisi semalam itu penuh, makanya ada beberapa koleksi seperti kursi dan meja, serta pintu bangunan rusak karena diinjak-injak dan terkena lemparan batu," katanya.
Tawuran antarkelompok pecah pada Minggu (4/6/2023) sore. Awalnya keributan terjadi di jalan Kenari di seputaran Balai Kota Yogyakarta. Namun aksi meluas di Jalan Kusumanegara dan akhirnya di Jalan Tamansiswa. Polisi akhirnya turun menenangkan massa dan mengevakuasi ratusan orang ke Polda DIY.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait