Jumirah warga Ngoro-oro, Patuk Gunungkidul memproduksi eco enzim untuk menghilangkan bau. (Foto: iNews.id/Kismaya Wibowo)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Jumirah (52) warga Padukuhan Jati Kuning, Kalurahan Ngoro-oro, Kapanewon Patuk, Gunungkidul sukses memproduksi eco enzim. Cairan ini bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan bau kurang sedap, hingga membersihkan keramik

Ide pembuatan eco enzim muncul dari keprihatinan Jumirah dengan bau sampah di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.  
Kebetulan rumahnya dengan dengan tempat pembuangan sampah, dan dekat kandang ayam broiler yang baunya cukup menyengat. 

“Awalnya saya terganggu dengan bau sampah dan dari kandang ayam dekat rumah. Dari situ saya belajar bagaimana membuat eco enzim untuk menghilangkan bau,” katanya, Rabu (22/12/2021). 

Eco enzim merupakan cairan yang dibuat dari sisa-sisa sayuran yang tidak bisa dimasak serta kulit atau buah buahan. Bahan ini selanjutnya difermentasi selama tiga bulan.  

Untuk membuatnya, sisa sayuran dan kulit buah dicuci sampai bersih dan dipotong kecil-kecil. Selanjutnya mencampur tetes tebu atau cairan gula Jawa dengan air sumur. Agar hasilnya lebih optimal, satu kilogram tetes tebu dicampur dengan 3 kg sisa buah dan sayuran yang masih segar dengan 10 liter air. Terakhir dimasukkan ke dalam botol tebal dan didiamkan selama tiga bulan.

“Selama proses fermentasi ini, setiap seminggu tutup botol harus dibuka untuk mengeluarkan gas yang terkandung didalamnya,” ujarnya.

Juminah mengatakan, tidak semua sisa sayuran dan buah bisa difermentasi. Ada beberapa yang harus dihindari seperti sawi, kubis, alpukat atau kakao. Fermentasi akan lebih mudah menggunakan kulit pisang, kulit pepaya, bongkot kangkung, kulit buah naga dan kulit jeruk.

Setelah tiga bulan ferementasi, air yang dihasilkan akan berwarna cokelat pekat kehitaman. Cairan ini bisa untuk menghilangkan bau kandang ayam dengan cara disemprotkan secara berkala, tiga kali sehari. 

Selain memproduksi eco enzim ini, Jumirah juga mengolah dan memanfaatkan sampah plastik menjadi berbagai kerajinan dan hiasan. Dia juga kerap memberikan berbagai pelatihan tentang tehnik mengolah sampah.

“Senang bisa berbagi, sampah yang hanya mengotori lingkungan bisa dimanfaatkan dengan sentuhan kreativitas,” katanya.  


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network