Serangan Rusia merusak infrastruktur energi Ukraina bagian utara dan tengah. (Foto: Reuters)

KIEV, iNews.id - Kondisi Kota Kiev makin memprihatinkan. Ibu Kota Ukraina itu krisis energi. Warganya pun terancam mati beku pada musim dingin tahun ini.

Sejumlah pejabat Kiev mendesak negara Barat turun tangan mengatasi krisis energi akibat bombardir serangan rudal dan drone Rusia.

“Semua upaya yang bisa untuk menyelamatkan nyawa warga dan melindungi mereka telah kami lakukan,” kata Wali Kota Kiev, Vitaly Klitschko dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris Daily Telegraph.

Ukraina, lanjut Vitaly, benar-benar akan menghadapi tantangan besar sepanjang musim dingin ini. 

Sejauh ini pihaknya telah mendapat pembangkit listrik serta mempersiapkan 1.000 titik alat pemanas portabel di Kiev. Langkah ini untuk mengantisipasi skenario terburuk.

Vitaly menegaskan, selain persenjataan dan pertahanan udara untuk berperang, Ukraina juga membutuhkan selimut, pakaian musim dingin, dan generator. “Ini adalah waktu yang kritis untuk mendapatkan bantuan seperti itu," ujarnya.

Lebih lanjut Vitaly meminta warga Ukraina di luar negeri untuk tidak pulang dalam beberapa bulan mendatang atau sepanjang musim dingin.

Terpisah Wakil Perdana Menteri Ukraina Irina Vereshchuk sebelumnya juga mendesak warganya yang mengungsi di luar negeri untuk tidak pulang sebelum musim semi datang. 

Tentara Rusia menyerang infrastruktur energi Ukraina sejak beberapa pekan terakhir. Serangan ini membuat putusnya pasokan listrik. Otoritas setempat melakukan pemadaman bergilir kepada warga.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network