Produk cabai pesisir Kulonprogo diolah menjadi abon cabai. (Foto: inews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kulonprogo mengembangkan inovasi Cabai Paku (Cabai Pantai Kulonprogo) dalam kompetisi Inovasi Pelayan Publik (KIPP) 2021. Ini merupakan inovasi untuk meningkatkan produksi cabai dengan konsep agrobisnis demi kesejehteraan petani

“Inovasi Cabai Paku ini untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah bagi petani dengan mengoptimalkan seluruh lahan pertanian di lahan pantai dengan konsep agrobisnis yang utuh, mulai dari hulu sampai hilir,” kata Bupati Kulonprogo Sutedjo saat presentasi kepada tim penilai KIPP secara daring, Selasa (6/7/2021). 

Inovasi Cabai Paku dilaksanakan dengan teknologi yang selalu berkembang spesifik lokasi sehingga menghasilkan produktivitas sampai 10 ton per hektare. Petani juga mampu memiliki posisi tawar melalui pasar lelang, serta peningkatan nilai tambah melalui pengolahan hasil cabai.

Inovasi ini mampu memberdayakan 4.770 petani, meliputi 4 gapoktan, 25 kelompok tani, 2 Kelompok Wanita Tani dan 21 pasar lelang, 10 kios saprodi, pedagang,  serta ribuan tenaga kerja dari luar daerah. Inovasi ini juga menempatkan Kabupaten Kulonprogo dalam 12 besar pemasok cabai nasional. 

“Produksi rata-rata 3.870 ton setiap tahunnya dan peredaran uang mencapai Rp385,125 miliar,” katanya.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Aris Nugroho mengatakan, strategi keberlanjutan inovasi Cabai PaKu mengacu pada Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulonprogo Nomor 1 Tahun 2012 Pasal 3 dan 4, dimana kawasan pantai menjadi kawasan pertanian. Selain itu juga dari Perda Istimewa Nomor 2 Tahun 2017 dan MoU Pemkab dengan Dirjen Hortikultura, tentang Pengembangan Kawasan Hortikultura Berdaya Saing dan Pembinaan.

“Inovasi ini mempunyai potensi untuk diterapkan di daerah lain sepanjang karakteristik daerahnya sama terkait replikasi budidaya cabai di lahan pantai berkembang maupun pasar lelangnya,” kata Aris.

Tim panel independen beranggotakan beberapa akademisi dan peneliti seperti Guru Besar UNPAD JB Kristiadi, Guru Besar FISIP UI Eko Prasojo, Peneliti senior Pusat Penelitian Politik-LIPI Siti Zuhro, mantan Wakil Ketua KPK Erry Hardjapamekas.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network