Pemkab Gunungkidul mengawasi lali lintas ternak secara ketat, pedagang mensiasati dengan mengirim hewan di malam hari. (Foto : MPI/Erfan Erlin)

GUNUNUNGKIDUL, iNews.id- Setidaknya ada 180 ekor hewan ternak di wilayah Kabupaten Gunungkidul dinyatakan suspek penyakit mulut dan kuku atau PMK. Sebanyak 22 di antaranya sudah dinyatakan positif dan kini semuanya menjalani karantina serta pengobatan di kandang masing-masing.

Lalu lintas hewan ternak pun diawasi agar hewan-hewan tersebut tidak dijual keluar daerah serta tidak ada hewan ternak dari luar daerah yang masuk ke wilayah kabupaten Gunungkidul. Bahkan dua hari sekali Dinas Peternakan mengunjungi karantina hewan yang suspek dan positif tersebut.

Namun dalam beberapa hari terakhir  terlihat para pedagang mensiasati pengiriman hewan ternak mereka keluar dari Gunungkidul ketika malam hari. Hampir setiap malam terlihat di Jalan Utama Jogja Wonosari melintas mobil pikap membawa tiga atau empat ekor sapi melintas keluar dari Gunungkidul.

Salah seorang pedagang sapi yang enggan disebutkan namanya mengakui ia sengaja mengirim pesanan pada malam hari agar terhindar dari pemeriksaan. Sebab ia tahu, saat ini masih terjadi pengetatan untuk hewan ternak agar tidak bisa keluar dari Gunungkidul.

"Piye neh, butuh mangan ro nyicil je (gimana lagi, butuh makan dan membayar angsuran je),"papar dia.

Bagong salah seorang pedagang hewan ternak asal kapanewon Playen mengakui kondisi saat ini memang cukup menyulitkan bagi mereka terutama untuk memenuhi kebutuhan pesanan dari langganan mereka luar daerah. Sudah dua minggu ini dirinya berusaha memenuhi pesanan langganannya yang berasal dari Bandung Jawa.

Namun dengan langganannya kali ini karena mereka mengetahui kondisi yang terjadi saat ini. Pelanggannya yang dari Bandung tersebut kini juga menyewa sebuah kandang atau lahan untuk mengkarantina sementara hewan-hewan tersebut sebelum dikirim ke Bandung.

"Dia meminta dikarantina dulu selama dua minggu sebelum dikirim. Untuk memastikan hewannya sehat. Juragan saya itu juga menginap menyewa di rumah penduduk, ndak perlu mewah di hotel. Rumah pendudukpun mau,"ujar dia.

Kondisi ini tentu menyulitkan pelanggannya karena memang harus mengeluarkan biaya yang lebih besar terutama untuk mengkarantina hewan ternak sebelum dikirim ke luar daerah di samping juga untuk menyewa penginapan selama menunggu karantina.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul wibawanti Wulandari mengatakan hingga pertengahan pekan ini setidaknya ada 180 hewan ternak yang diindikasikan terjangkit PMK untuk sementara Memang melalui lintas ternak diperketat. 

Pihaknya juga masih mengkaji rencana diterbitkannya surat Kesehatan Hewan (SKH) bagi hewan yang akan dikirim ke luar daerah.

"Masih kita rapatkan kebijakan lanjutan apa,"kata dia.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network