BANTUL, iNews.id - Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar Agroindustri Festival 2022. Ini merupakan ajang student expo hasil pengembangan komoditas maupun produk olahan pangan.
Kegiatan ini yang dilaksanakan mulai 28-30 Juni ini, diikuti 42 kelompok mahasiswanya dari tiga rumpun program studi. Acara dipusatkan di Lobi Fakultas Agroindustri di Kampus 1 yang ada di Jalan Wates, Sedayu, Bantul.
Dosen Pengampu Agroindustri, Agus Setiyoko mengatakan, kegiatan ini sebgaai gebrakan awal Fakultas Agroindustri. Selama dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19, mereka tertantang memunculkan potensi mahasiswa yang berjiwa agrosociopreneur.
“Tujuan festival Agroindustri ini untuk memunculkan potensi mahasiswa yang memiliki jiwa sociopreneur, yang menggabungan keilmuan 3 program studi yakni peternakan, agroteknologi atau pertanian dan teknologi hasil pertanian,” katanya, Kamis (30/6/2022).
Produk peternakan mahasiswa sudah dilatih mengembangkan ayam Joper atau Jowo Super, pengolahan pupuk kompos dari kotoran ayam untuk pupuk tanaman. Sedangkan dari teknologi pertanian mahasiswa mampu mengolah keripik bayam, sempol ayam hingga dimsum dan kroket.
“Harapan kami mahasiswa mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya,” ujarnya.
Dekan Fakultas Agroindustri UMBY, Chatarina Lilis Suryani mengatakan, setiap lulusan Fakultas Agroindustri mempunyai cara pandang dalam pemecahan masalah pertanian berbasis Integrated agricultural system. Untuk mewujudkan hal itu, setiap program studi harus memiliki kompetensi unggulan.
Dalam pengembangan ini, harus berpatokan pada trend kebutuhan pangan masyarakat. Dua isu penting pertanian di Indonesia adalah kuantitas dan kualitas pangan.
“Kuantitas, tidak hanya merujuk pada jumlah, namun juga pada ketersediaannya yang kontinyu. Sedangkan kualitas merujuk pada pangan yang bergizi, aman dan mensejahterakan,” katanya.
Harapannya lulusan dapat menghasilkan komoditas pertanian atau peternakan hingga produk olahan pangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Lulusan harus memiliki jiwa wirausaha yang tidak hanya berorientasi pada profit saja, namun juga untuk pengembangan kesejahteraan sosial.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait