BEIJING, iNews.id - Pemerintah China mengerahkan jet tempur siluman J-20 dalam latihan perang di kawasan Selat Taiwan serta Laut China Selatan. Latihan ini bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, Mike Pompeo.
Dalam tayangan di stasiun televisi China, CCTV, tampak manuver dua jet tempur siluman milik Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ini. Pesawat canggih itu menembakan lusinan suar umpan, sebuah prosedur yang biasanya digunakan dalam pertempuran udara.
Suar yang menyala dengan suhu tinggi digunakan untuk mengalihkan rudal pencari panas yang ditembakkan oleh musuh. Umumnya rudal mendeteksi pesawat dengan memindai suhu panas mesin pesawat.
Pesawat J-20 memiliki keunggulan desain penampang untuk mengurangi jarak pandang serta menyerap gelombang radar yang membuatnya sulit terpantau oleh radar.
"Pelatihan ini (menggunakan flare umpan) sangat penting untuk situasi pertempuran sebenarnya," ujar pengamat militer asal China, Song Zhongping dikutip dari Business Insider, Jumat (30/10/2020).
"Ini adalah taktik yang sangat berguna untuk pertempuran udara jarak dekat antara jet tempur, atau jika mereka telah menjadi target rudal permukaan-ke-udara dari sistem pertahanan udara darat," ucapanya lagi.
Militer China meningkatkan intensitas latihan perang di kawasan Selat Taiwan serta Laut China Selatan, bersamaan dengan rangkaian kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Mike Pompeo, ke beberapa negara Asia Selatan dan Tenggara.
Pompeo sejak Rabu (28/10/2020) kemarin berada di Jakarta setelah sebelumnya mengunjungi India. Dia selanjutnya dijadwalkan berkunjung ke Sri Lanka dan Vietnam.
Safari Pompeo di kawasan Asia Selatan dan Tenggara diyakini sebagai upaya Amerika Serikat memperkuat kerja sama di kawasan Asia-Pasifik guna men-counter klaim China atas perairan Laut China Selatan.
Dalam kunjungannya di India, Pompeo menandatangani kesepakatan Pertukaran dan Kerja Sama Dasar (BECA) dengan India sebagai bagian memperkuat kerja sama di kawasan Asia-Pasifik.
Pompeo berulang kali menegaskan pentingnya aliansi negara-negara Asia guna menghadapi ancaman Partai Komunis China serta mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait