GUNUNGKIDUL, iNews.id- Para pedagang olahan ikan laut di sejumlah pantai di Gunungkidul mengeluh sepinya pembeli. Mereka menyebut jika dibanding dengan libur Lebaran tahun lalu, omzet tahun ini jauh lebih sedikit.
Salah satunya adalah Yahmi, pedagang olahan hasil laut di Pantai Kukup. Perempuan ini mengakui hasil penjualannya tak sesuai dengan yang dia harapkan. Karena jauh dari yang dia perkirakan sebelumnya. "Sepi, ndak kaya Lebaran tahun lalu," kata Yahmi, Senin (24/4/2023).
Yahmi mengakui jumlah wisatawan Lebaran kali ini memang cukup banyak. Hanya saja yang membeli dagangan mereka hanya sedikit. Meski ada peningkatan dibanding hari biasa namun tidak signifikan.
Dia menyebut di hari biasa atau liburan akhir pekan, dia mampu menjual olahan hasil laut sebanyak 1-5 kilogram. Dan lebaran kali ini mengalami peningkatan hingga 100 persen di mana perhari mampu menjual 10 kilogram.
Hanya saja, omset mereka tahun ini tak sebanding dengan Lebaran tahun lalu. Karena pada Lebaran tahun lalu, dia bersama rekan pedagang yang lain mampu menjual olahan hasil laut di atas 20 kilogram perhari. "Sekarang lebih sedikit. Ndak tahu kenapa,"ujarnya.
Pedagang di Pantai Drini, Rakinem mengungkapkan, penurunan omzetnya sudah dirasakan sejak hari H Idulfitri beberapa hari yang lalu. Padahal untuk menyambut libur Lebaran kali ini, dia telah meningkatkan jumlah persediaan hingga mempersiapkan untuk antisipasi lonjakan pembeli.
"Kami harus membeli minyak dalam jumlah yang banyak hingga menaikan stok bahan dari para nelayan di Pantai Baron,"ujarnya.
Karena sepi pembeli, dia mengaku terpaksa harus menaikkan harga jual dagangannya. Dia mencontohkan untuk udang baik besar maupun kecil dijual dengan harga Rp10.000 perkilogramnya, kini dia beserta pedagang lain menjual dengan harga Rp20.000 perkilogramnya.
Dan untuk jenis yang lain, dia dan pedagang lain sepakat untuk menaikkan harganya 100 persen lebih. Langkah tersebut terpaksa mereka tempuh untuk mengurangi jumlah kerugian yang harus mereka tanggung.
“Kita naikan harganya untuk mengganti ongkos produksi biar gak rugi rugi amat, dan untuk jenis makan lain kita juga naikan 100 persen,” tuturnya.
Dia berharap di sisa libur Lebaran ini, jumlah pembeli akan mengalami peningkatan sehingga nanti akan menutup kerugian yang dideritanya. Karena untuk menyambut libur Lebaran ini, dia harus meminjam ke bank untuk menambah modal.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait