Ilustrasi Covid-19. (Foto: Istimewa)

SLEMAN, iNews.id – Kasus positif Covid-19 di sejumlah kota di Indonesia mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Secara nasional, kasus ini sudah mencapai angka 2 juta. 

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama mengatakan lonjakan ini tidak hanya disebabkan adanya varian baru. Namun masyarakat memang mulai abai dengan protokol kesehatan. Banyak yang tidak mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak hinga berada di kerumunan.

Selain itu pemerintah dinilai masih melaksanakan upaya pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) atau dikenal dengan istilah 3T. 

“Kenaikan wajar karena 3T kurang dan masyarakatnya abai sama protocol kesehatan,” kata Bayu Satria, Senin (21/6/2021).

Menurutnya, pemerintah harus mengawasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan ini tidak cukup dengan diperpanjang, namun harus ada evaluasi. Apa yang menjadi kendala gagalnya PPKM Mikro harus dicari solusinya.   

“Pemerintah kurang disana terutama soal lawan hoaks dan orang orang yang suka menyebarkan informasi salah,” ujarnya.

Bayu mengingatkan agar wacana untuk melakukan lockdown untuk menekan laju kenaikan covid-19, tidak terburu-buru. Pemerintah pusat dan daerah harus mempertimbangka data yang jelas.  

“Harus ada dasar yang jelas dari data maupun lainnya termasuk aspek epidemiologinya. Yang sering terjadi adalah kebijakan diambil tanpa pertimbangan yang jelas kemudian tidak pernah dievaluasi,” pungkasnya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network