Muhammad Ghozali Akbar, bocah penghafal Alquran asal Tegal ingin membahagiakan orang tuanya di surga. (Ist)

JAKARTA, iNews.id – Luar biasa.  Muhammad Ghozali Akbar ini dapat menghafal 30 juz Alquran dan 200 hadis. Bocah berusia 9,5 tahun asal Kota Tegal, Jawa Tengah ini mengaku mencintai ayat-ayat suci Alquran sejak kecil. 

Ahmad, begitu bocah itu biasa disapa, memang termotivasi untuk menjadi Hafizul Quran setelah sang ayah meninggal dunia. Dengan menjadi penghafal Alquran, dia hanya ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan memakaikan mahkota di Surga kelak.

"Nama saya Ahmad. Umur saya 9,5 tahun. Saya pencinta Alquran," ujar Ahmad, seperti dikutip dari kanal YouTube RCTI Entertainment.

Ahmad ingin menjadi penghafal Alquran karena ingin membahagiakan kedua orang tuanya di surga kelak.

"Alhamdulillah hafalan Alquran saya sudah 30 juz dan 200 hadis. Saya ingin membahagiakan ibu dan memakaikan mahkota untuk orang tua di surga," tutur Ahmad.

Menurut sang ibu, Sri Ayu, jika Ahmad memiliki keinginan sendiri untuk masuk pesantren sejak dini. Semua itu bermula ketika sang ayahnya meninggal dunia pada tahun 2014.

Ketika itu, ayahnya wafat secara mendadak. Namun Ahmad tak ingin merepotkan sang ibu, Ahmad lebih memilih masuk pesantren, di saat usianya masih 5 tahun.

"Dia (Ahmad) memutuskan sendiri (masuk pesantren). Dia bilang, 'Ibu, saya besok ikut Mas Rafa mondok ya.' Terus saya bilang, 'Jangan, dek, kamu masih kecil, ibu sama siapa?' 'Enggak apa-apa, bu, nanti ibu repot ngurus Dek Faza. Enggak apa-apa aku mondok aja sama Mas Rafa. Dia berkeras mau mondok," kata Sri Ayu.

Dia mengatakan salah satu hal yang membuatnya haru adalah ustaz di pesantren bercerita kalau Ahmad satu-satunya santri yang tidak menangis di malam pertama masuk.

"Ustaznya cerita, 'Ibu, saya bertahun-tahun (melihat) anak-anak setiap kali yang masuk ke pondok ini, malam pertama pasti nangis. Mau tidur nangis ingat ibunya. Baru Ahmad ini yang enggak (menangis), dia berdoa untuk ayah, ibunya, buat kakak dan adiknya'," ungkap Sri Ayu.

Dia melanjutkan, Ahmad sosok anak yang baik dan dewasa. Bahkan menurutnya Ahmad sosok anak yang lebih dewasa dari kakak dan adiknya.

Meski membesarkan empat anak seorang diri, Sri Ayu bisa membuktikan dengan berjualan kue dapat menyekolahkan tiga anaknya di pesantren.

"Saya mulai usaha bikin kue dan alhamdulillah. Allah yang mencukupkan, mungkin kalau dipikir-pikir anak pertama di Gontor, anak kedua di pondok, Ahmad juga dan ada adiknya. Kalau dari jualan saya enggak cukup secara itung-itungan manusia. Tapi saya percaya ada yang memberi saya, ada yang mencukupkan saya," jelasnya.

Pendiri Pondok Pesantren De Muttaqin, Ike Muttaqin, bercerita Ahmad masuk ponpesnya pada 2016. Ketika mendaftar di pesantren itu, Ahmad sudah menguasai Alquran sebanyak 9 juz, tapi yang benar-benar lancar hanya 1 juz.

"Alhamdulillah Ahmad kami terima, kemudian kami coba perbaiki hafalannya, dan alhamdulillah hafal Alquran 30 juz dalam waktu 8,5 bulan," jelasnya.

Ike pun berharap kehadiran Ahmad bisa menjadi motivasi untuk anak-anak mau menghafal Alquran.

"Harapannya kami dengan hadirnya Ahmad dan Kamil mungkin para penghafal Alquran lainnya yang anak-anak kecil kita harap mereka bisa jadi figur idola yang ada. Kuncinya kesungguhan," papar Ike.

Warga Desa Sidakaton, Ustaz Nur, juga mengatakan sangat bangga dan bersyukur karena salah satu muridnya hafal Alquran sampai 30 juz.

"Semoga bisa menjadi motivasi untuk anak-anak TPQ maupun lingkungan terutama Desa Sidakaton untuk bisa mengikuti jejak Ahmad," ujar Nur.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network