BANTUL, iNews.id - Pemkab Bantul dan para lurah (kepala desa) bersinergi menyusun program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah setempat. Para lurah ini diajak memikirkan cara menghapus kemiskinan di 75 desa yang ada di Bantul.
"Hari ini kita ikuti Sosialisasi Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Bantul, para lurah kita ajak bersama-sama bagaimana memikirkan kemiskinan ekstrem ini bisa kita hapuskan dari daerah ini," ujar Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Selasa (1/11/2022).
Upaya penghapusan kemiskinan ekstrem secara nasional ditargetkan oleh Presiden Jokowi harus mencapai nol pada tahun 2024. Halim menyebut tinggal dua tahun efektif, Bantul harus mengupayakan penghapusan kemiskinan ekstrem di 75 kelurahan.
"Perlu kiranya kita sungguh-sungguh menyusun program dan kegiatan, baik melalui APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) maupun APB Kelurahan, sehingga program kegiatan itu bisa efektif menghapus kemiskinan ekstrem," ujar Halim.
Berdasarkan data yang diperoleh dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, data kemiskinan ekstrem di Bantul sebanyak 27.510 jiwa.
"Masing-masing kelurahan memiliki jumlah populasi kemiskinan ekstrem yang berbeda-beda, sehingga para lurah harus mengetahui datanya, untuk selanjutnya dilakukan verifikasi lapangan benarkah jumlah yang dirangkum Dinsos ini sama dengan yang ada di lapangan," ujarnya.
Halim mencontohkan di Kecamatan Bambanglipuro, yakni Desa Mulyodadi terdapat kemiskinan ekstrem sebanyak 448 jiwa, Desa Sidomulyo terdapat 545 jiwa, serta Desa Sumbermulyo sebanyak 559 jiwa.
"Nanti masing-masing kelurahan kita harapkan bisa melakukan pendataan sekaligus verifikasi lapangan untuk menemukan orang miskin ekstrem ini, karena data yang dirangkum itu masih perkiraan dan perlu verifikasi," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait