Pelestari sastra lokal melantunkan tembang macapat dalam gelar Macapat Tatag Teteg Tutug di Taman Pintar, Senin (29/5/23). (Foto : HO Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta)

YOGYAKARTA, iNews.id - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menggelar pertunjukan Macapat Tatag Teteg Tutug di Taman Pintar Yogyakarta. Event yang digelar dari 29 sampai 31 Mei 2023 ini diharapkan mampu menumbuhkan upaya pelestarian budaya daerah.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan tema Tatag Teteg Tutug diangkat dengan harapan menumbuhkan mental yang kuat di masyarakat untuk selalu melestarikan budaya tradisional Yogyakarta. "Harapanya masyarakat selalu konsisten dan teguh dalam melestarikan budaya," kata Yetti di Yogyakarta, Senin (29/5/2023).

Yetti menyebut bahwa macapat merupakan bagian dari kekayaan intelektual masyarakat Jawa. Menurutnya tembang macapat dan cara pelantunannya sudah menyatu dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. "Macapat sudah menjadi bagian dari nafas keseharian masyarakat,” tuturnya.

Yetti menyebutkan macapat harus terus dilestarikan supaya generasi berikutnya mengenal dan menikmati tembang tersebut.

Gelaran Macapat Tatag Teteg Tutug ini diikuti oleh 200 pelestari sastra lokal macapat dari paguyuban-paguyuban macapat yang ada di 14 wilayah kecamatan di Kota Yogyakarta.

Seluruh pelestari sastra lokal ini tampil mengenakan busana tradisional lengkap khas Yogyakarta. Yakni surjan atau kebaya lurik, kain jarik, serta keris dan blangkon untuk lelaki.

Mereka melantunkan berbagai tembang macapat dalam ajang tersebut, termasuk doa tolak bala dalam bentuk tembang pangkur, tembang dhandangula, kinanthi, dan mijil.

Selain itu dilantunkan pula tembang dolanan seperti ilir-ilir dan gundhul-gundhul pacul serta tembang berisi doa untuk kesejahteraan.

Perwakilan Balai Bahasa DIY Ratun Untoro menyebut gelar macapat merupakan wujud perhatian, dukungan, dan keterlibatan Pemerintah Kota Yogyakarta pada upaya perlindungan, pembinaan, dan pelestarian budaya tradisional.

"Sudah ada pergeseran macapat dari tembang nafas kehidupan menjadi ilmu pengetahuan yang dipelajari struktur dan pola pelantunannya. Karena sudah menjadi ilmu maka perlu terus dipelajari dan dipraktikkan," ujar Ratun Untoro.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network