Mahasiswa UGM ciptakan aplikasi S-Pond untuk mendeteksi air pada kolam ikan. (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id - Lima mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan aplikasi untuk memonitor kualitas air kolam ikan. Aplikasi yang bernama S-Pond ini dirancang untuk mendeteksi perubahan PH, suhu kolam dan lingkungan, kelembaban, oksigen terlarut (DO) hingga kematian ikan.

Apliaksi ini diciptakan oleh Bintang Ramadhan (Prodi Teknologi Veteriner), Saarah Khairunnisa (Teknologi Veteriner), Kaisa Fadhilah (Prodi Teknologi Veteriner), Rizky Nur (Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol) dan Latief Hasyim (Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol). Aplikasi dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM bidang Karsa Cipta dengan bimbingan Dela Ria Nesti. 

Pengembangan aplikasi ini bermula dari keprihatinan mahasiswa terhadap persoalan yang dialami para pembudidaya ikan nila. Salah satunya banyaknya ikan yang mati akibat perubahan kualitas air kolam. 

“Untuk mencegah kematian perlu dilakukan monitoring menggunakan alat ukur,” ujarnya, Kamis (1/12/2022).

Alat ini diciptakan berbasis internet of things (IoT) dan management data system untuk mendeteksi dan memonitor kualitas air, kematian ikan secara berkala, dan mengetahui kondisi cuaca disekitar kolam. Informasi ini bisa dilihat dan dipantau melalui smartphone.  

Prototipe SmartPond (S-Pond) dirancang dengan dimensi 40×28×15 cm, bobot 0,5 kg, dan body box terbuat dari aluminium. Prototipe menggunakan sumber daya listrik dengan input 220v pada AC current dan output 12v pada DC current. 

Prototipe ini dapat mendeteksi kualiatas air dan ikan mati menggunakan alat sensor yang dipasang pada tepi kolam dengan lima sensor, yaitu sensor ultrasonik, pH, suhu, dan dissolve oxygen. Sensor ultrasonik memiliki jangkauan 420 cm pada range 75derajat sehingga dapat maksimal pada kolam ikan dengan ukuran 3×4 meter persegi.

Hasil deteksi disalurkan pada master control unit dan dikirim pada aplikasi SmartPond. Informasi secara real time dapat diketahui melalui notifikasi yang akan muncul pada layar tampilan aplikasi di smartphone.

Prototype ini telah diujikan pada kolam ikan milik Kelompok Tani Mina Rukun Kuton, Tegaltirto, Berbah, Sleman, dengan hasil pengujian mencapai 99,9 persen akurat saat dibandingkan dengan alat berstandar SNI.

Latif mengatakan, alat dapat terkoneksi dengan pompa oksigen sehingga apabila kadar oksigen di air berkurang di bawah batas normal maka sistem dapat mengaktifkan pompa oksigen secara otomatis melalui aplikasi. 

“Pengembangan prototype akan terfokus pada parameter lainnya sehingga diharapkan alat ini menjadi early warning dan comprehensive monitoring system bagi petani ikan,” tuturnya.


Editor : Kuntadi Kuntadi



Artikel Terkait

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network