BANTUL, iNews.id – Umat Katolik di Kabupaten Bantul menggelar rangkaian perayaan Paskah dengan mengikuti misa Jumat Agung. Perayaan ini dilaksanakan secara terbatas karena masih dalam pandemi Covid-19.
Seperti yang dilaksanakan di Geraja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Bantul. Panitia terpaksa membagi misa dalam beberapa periode. Proses ibadah Jumat Agung juga tidak lengkap, prosesi Tablo atau drama sengsara Tuhan Yesus dan mencium salib terpaksa ditiadakan karena masih pandemi Covid-19.
“Agar tidak terjadi penumpukkan misa kami bagi beberapa kali karena jemaah kami 6.500 orang,” kata Romo Paroki HKTY Ganjuran, R Sugihartanto, Jumat (15/4/2022).
Paniti juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sejak masuk di pintu gereja, jemaat diperiksa dan wajib menggunakan barcode. Umat yang tidak memiliki kartu barcode disediakan lokasi terpisah agar tidak bercampur dengan umat yang memiliki kartu.
“Karena masih pandemi, pembasuhan kaki para murid Yesus, tablo serta prosesi mencium salib pada perayaan Jumat Agung kali ini kami tiadakan. Gantinya dilakukan pembacaan kisah sengsara tuhan Yesus dan pemberkatan salib dengan memercikan air suci pada salib yang dibawa umat dari rumah masing masing,” katanya.
Meskipun terasa ada yang kurang dalam perayaan paskah kali ini, namun umat katolik merasa bersyukur. Tahun ini mereka sudah bisa mengikuti misa secara luring di gereja.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait